RINGTIMES BALI – Setiap orang membutuhkan makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Terkadang, tanpa disadari seseorang bisa mengalami keracunan makanan yang berasal dari penyakit bawaan makanan.
Terdapat beberapa gejala tubuh yang mengalami keracunan makanan yang perlu diwaspadai sebelum terlambat hingga mengancam jiwa.
Baca Juga: 5 Ciri Tubuh Penuh Racun, Waspadai Bau Mulut Tidak Sedap
Baca Juga: 10 Manfaat Minum Air Ketika Perut Kosong, Dipercaya Bisa Hilangkan Racun
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus yang terkontaminasi dalam makanan-makanan tertentu.
Apabila seseorang mengalami keracunan makanan, mungkin gejala tersebut ada yang tidak terdeteksi.
Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada sumber infeksinya. Lama waktu yang diperlukan hingga gejala muncul juga bergantung pada sumber infeksi.
Baca Juga: 3 Buah Paling Berbahaya dan Memiliki Racun, Waspadai Belimbing
Baca Juga: 4 Tanaman Hias Penyerap Racun, Janda Bolong Jadi Pilihan
Biasanya, waktu munculnya gejala keracunan makanan dapat berkisar dari satu jam hingga 28 hari.
Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, 21 Maret 2021, terdapat beberapa gejala tubuh yang mengalami keracunan makanan yang perlu diwaspadai antara lain:
- Kram perut
- Diare
- Muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan
- Mual
- Sakit kepala
Itulah beberapa gejala keracunan makanan yang secara umum. Terdapat pula, gejala keracunan makanan yang berpotensi mengancam jiwa antara lain:
- Diare berlangsung selama lebih dari tiga hari
- Demam lebih tinggi dari 101,5 derajat Fahrenheit
- Kesulitan melihat atau berbicara
- Gejala dehidrasi parah, yang mungkin termasuk mulut kering, sedikit buang air kecil atau tidak ada sama sekali, dan kesulitan menahan cairan
- Urin berdarah
Baca Juga: 7 Makanan Berbahaya yang Mengandung Racun dan Sebabkan Kematian, Salah Satunya Singkong
Sebagian besar kasus keracunan makanan mungkin merupakan hal yang tidak begitu serius. Namun, beberapa keracunan makanan lainnya bisa mengancam jiwa penderitanya.
Dengan demikian, cara terbaik untuk mencegah keracunan makanan adalah dengan menangani makanan dengan aman dan menghindari makanan yang mungkin tidak aman.
Beberapa makanan lebih mungkin menyebabkan keracunan makanan karena cara pembuatan dan penyiapannya.
Makanan seperti daging, ungags, telur, maupun kerang mungkin mengandung agen infeksius sehingga harus dimasak dengan benar atau benar-benar matang.***