Network
RINGTIMES BALI - Bawah merah merupakan bahan pelengkap dapur yang dimanfaatkan sebagai memasak sesuatu.
Namun mengiris atau memotong bawang merah dapat membuat mata pedih dan juga meneteskan air mata.
Pada dasarnya, bawang merah mengandung senyawa sulfur. Adanya senyawa sulfur bereaksi pada bawang yang telah diiris terdapat enzim yang menghasilkan asam sulfenat.
Baca Juga: Patah Hati Ketahui Pacar Selingkuh, Wanita di Tiongkok Kirim 1000 Kilogram Bawang Merah
Asam sulfenat ini memiliki sifat yang tidak stabil. Maka dari itu saat kita mengiris atau memotong bawang merah mata terasa pedih bahkan mengeluarkan air.
Dilansir dari Ringtimesbali.com sebagaimana video yang diunggah dalam kanal youtube EBA Tv menjelaskan cara mencegah mata pedih saat mengupas bawang merah.
1. Dinginkan sebelum dipotong
Memasukkan bawang merah dalam kulkas dapat membantu mencegah mata menjadi perih saat mengupasnya. Masukkan bawang merah selama 30 menit lamanya dan kumudian iris.
Baca Juga: Obat Alami Radang Tenggorokan di Rumah, Segera Tanam Tanaman Bawang Putih dan Jahe
2. Potong di dalam air
Memotong atau mengiris bawang merah pada rendaman air di keran bisa mencegah mata menjadi perih dan keluar air.
Takut potongan tidak rata sangatlah tidak masalah. Karena air dapat meredam senyawa yang ada pada bawang sehingga mata tidak menjadi perih.
3. Pilih pisau anti karat
Pisau yang sedikit tumpul dapat membuat penyebaran senyawa pada bawang merah menjadi menyerbak.
Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Bawang Putih yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
Berbeda lagi dengan pisau anti karat. Pisau anti karat dapat mengurangi penyebaran senyawa pada bawang merah dan bisa mengurangi mata pedih saat memotong.
4. Nyalakan lilin
Nyalakan lilin di dekat telenan bisa membatu mengurangi rasa perih pada mata. Memotong bawang dengan bantuan api sangatlah menguntungkan. Karena panas dari api tersebut akan menarik senyawa hingga tidak mengenai mata.
5. Oleskan cuka pada telenan
Mengoleskan cuka pada teledan dengan perbandingan 50 banding 50. Campurkan air dan cuka pada telenan dipercaya mampu menahan penyebaran senyawa yang keluar dari bawang merah.***
