Network
RINGTIMES BALI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa virus covid-19 mungkin tidak bocor dari laboratorium China.
Tim WHO telah melakukan penyelidikan dan membuat ringkasan yang menyebut kalau bukan laboratorium China yang bocor kemungkinan virus covid-19 berasal dari hewan perantara yang menyebar ke manusia.
Baca Juga: 3 Obat Asam Lambung yang Bisa Dibeli di Apotek Terdekat
“Penemuan awal kami menunjukkan bahwa introduksi melalui spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin dan akan membutuhkan lebih banyak studi dan lebih spesifik, penelitian yang ditargetkan,” kata Embarek.
Peter Ben Embarek dari WHO bersama timnya yang sudah melakukan penyelidik dan telah membuat ringkasan mengenai asal-usul virus covid-19 di kota Wuhan, China.
Artikel ini telah dimuat sebelumnya oleh Pikiran Rakyat pada 10 Februari 2021 dengan judul, WHO: Virus Corona Tidak Bocor dari Laboratorium China, Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan
“Namun, temuan menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin untuk menjelaskan pengenalan virus ke populasi manusia,” ujarnya.
Selain dari perantara hewan, Embarek juga mengatakan transmisi penyebaran virus covid-19 juga bisa melalui perdagangan produk beku.
Liang Wannian selaku kepala kontingen China juga mengatakan penularan virus covid-19 dari hewan kemungkinan besar penyebabnya.
Baca Juga: Virus Nipah Pernah Berlangsung di India hingga Malaysia, Bahkan 17 Orang Tewas
Liang menambahkan tidak ada indikasi virus itu menyebar di Wuhan sebelum Desember 2019 ketika kasus resmi pertama dicatat.
Misi WHO yang sempat ditunda oleh Beijing dirundung oleh kekhawatiran akan ditutup-tutupi,di mana AS menuntut penyelidikan yang kuat terhadap asal - usul virus covid-19.
China kemudian membalas AS dengan peringatan untuk tidak 'mempolitisasi' penyelidikan.
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Lakukan Sebelum Jadi Wabah Baru
Tim WHO yang terdiri dari para ahli dari 10 negara, telah mengunjungi rumah sakit, institut penelitian, pasar tradisional yang terkait dengan wabah dan situs lainnya di China.
Selama kunjungan yang diawasi secara ketat termasuk kunjungan ke pameran propaganda untuk merayakan pemulihan China, para wartawan sebagian besar tidak dijangkau oleh para ahli.
Kunjungan tim WHO membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi setelah China hanya menyetujuinya di tengah tekanan internasional besar-besaran pada pertemuan Majelis Kesehatan Dunia Mei 2020 lalu.*** (Julkiffi Sinuhaji / pikiran rakyat)
