Jangan Takut, Tidak Semua Benjolan di Payudara adalah Kanker, Simak Penjelasannya

- 18 Desember 2020, 22:25 WIB
Jangan Takut, Tidak Semua Benjolan di Payudara adalah Kanker, Simak Penjelasannya
Jangan Takut, Tidak Semua Benjolan di Payudara adalah Kanker, Simak Penjelasannya /Dok. Kemenkes

RINGTIMES BALI - Kanker payudara adalah pembunuh wanita no 1 di dunia. Banyak cara dilakukan untuk mnedeteksi adanya kanker payudara diantaranya memeriksa sendiri apakah ada benjolan yang muncul di payudara atau tidak.

Namun jangan takut dulu karena tidak semua benjolan itu menandakan Anda terkena kanker payudara. Ada beberapa hal yang membedakan benjolan akibat kanker payudara dan tidak.

Jika Anda melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) lalu menemukan adanya benjolan di salah satu bagian payudara, jangan takut dulu karena belum pasti itu kanker payudara. Harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah itu kanker atau tidak.

Baca Juga: 5 Makanan Enak dan Gurih Ini Ternyata Pemicu Kanker Payudara, Nomor 5 Favorit Semua Orang

"85 persen benjolan di payudara itu jinak, jadi jangan takut dulu. Jadi diperiksa saja dulu. Hanya 15 persen yang ternyata tumor ganas atau kanker," kata dokter spesialis bedah onkologi di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Sonar Soni Panigoro, dalam webinar Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2020, sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA, 18 Desember 2020. Sonar mengatakan, salah satu cara untuk memastikan melalui biopsi yakni pengambilan jaringan dari benjolan dan di sinilah baru bisa dipastikan benjolan itu kanker atau bukan.

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Raditya Wratasangka, pernah mengatakan bahwa benjolan pada pria lebih mudah terasa ketimbang wanita karena jaringannya tidak terlalu tebal. Dia menyarankan, kaum hawa bisa melakukan SADARI pada hari ke-7 hingga 10 menstruasi (dihitung dari hari pertama menstruasi) setiap bulan, sementara untuk pria bisa kapan saja.

Selain SADARI, dokter juga merekomendasikan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) setidaknya setiap 6 bulan, USG payudara setiap tahun hingga MRI payudara. Benjolan yang ternyata bukan kanker biasanya disebabkan berbagai hal, salah satunya kista payudara.

Baca Juga: Stroke Sebabkan Risiko Terjangkit 3 Jenis Dimensia Vaskular Ini, Begini Cara Mendiagnosanya

Laman Medical News Today mencatat, kondisi ini ditandai adanya kantung berisi cairan jinak atau non-kanker di payudara. Biasanya ada sesuatu yang terasa halus dan kenyal di bawah kulit. Beberapa kista ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, sementara yang lain bisa cukup menyakitkan bagi penderitanya.

Penyebab munculnya kista belum diketahui secara pasti tetapi bisa karena respons terhadap hormon yang berhubungan dengan menstruasi. Penyebab lainnya benjolan ialah abses di payudara yang disebabkan bakteri.

Penderita bisa saja mengalami sakit pada payudaranya, menemukan warna kulit di dekat payudara menjadi merah, dan merasakan payudaranya panas atau padat. Wanita yang sedang menyusui lebih mungkin mengalami abses payudara.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x