Media Sosial, Penyumbang Depresi Terbesar, Baca Faktanya

22 November 2020, 12:10 WIB
Ilustrasi seorang gadis yang mengalami depresi. /Foto: Pixabay/darksouls1/

RINGTIMES BALI – Media sosial kini semakin memudahkan kita untuk berinteraksi satu sama lain. Namun disamping manfaat yang ada, siapa sangka media sosial bisa menjadi penyebab utama seseorang mengalami depresi.

Media sosial dapat dikatakan hampir menguasai seluruh aspek kehidupan kita. Membantu kita untuk berinteraksi, berbagi, berpartisipasi, menciptakan ejaring sosial tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dilansir RINGTIMES BALI dari laman HEALTHLINE, penelitian telah menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara penggunaan media sosial dengan depresi.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Selain itu, terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan seperti kecemasan, kurangnya perhatian, hiperaktif, dan kualitas tidur yang buruk.

Orang yang memiliki risiko tinggi terjangkit depresi akibat penggunaan media sosial adalah remaja.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok orang, diperoleh hasil bahwa orang yang lebih jarang menggunakan media sosial, memiliki mental yang baik.

Baca Juga: 11 Kode Rahasia Android dan iPhone, Simpan Untuk Keamanan Data Anda

Bermedia sosial sering kali membuat kita membandingkan diri dengan orang lain. Baik dalam segi fisik, karir, maupun kehidupan sosial.

Pikiran kita sering dipenuhi pertanyaan yang tidak seharusnya dipertanyakan. Misalnya ketika melihat seseorang satu langkah lebih sukses, kita akan mempertanyakan mengapa kehidupan dia lebih baik daripada kita.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, lambat laun akan menuntut kita untuk mendapatkan sesuatu di luar batas kemampuan kita. Akibatnya risiko drepresi makin tinggi.

Baca Juga: Gampang Diolah dan Enak, 7 Makanan Ini Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Jantung

Di satu sisi akan merasa insecure ketika membandingkan hidupnya dengan orang yang lebih beruntung. Di sisi lain, kita akan berusaha menampakkan bahwa kita juga seberuntung mereka.

Inilah pemicu depresi paling ampuh. Berusaha terlihat bahagia, padahal tidak. Berusaha terlihat beruntung, padahal tidak. Berusaha selalu terlihat baik-baik saja, padahal sedang dalam kondisi yang menyedihkan.

Membandingkan kehidupan dengan orang lain bisa terjadi puluhan kali dalam sehari. Maka dari itu, sangat penting membatasi penggunaan media sosial untuk menjaga kesehatan mental kita.

Baca Juga: Uni Afrika Umumkan 3 Utusan Penengah Konflik, Ethiopia Masih Tolak Berunding

Media sosial memang sangat baik untuk keperluan komunikasi dan interaksi. Memanfaatkan media sosial untuk sesuatu yang tepat seperti menciptakan peluang karir sangat disarankan.

Hampir sepanjang hari kita bisa melihat aktifitas teman di media sosial. Bahan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain selalu ada setiap saaat. Sehingga risiko depresi pun selalu ada setiap saat.

Menetapkan batasan penggunaan media sosial, selain bisa untuk menjaga kesehatan mentalmu, kamu juga menyumbangkan satu kebaikan dengan menjaga kesehatan mental orang lain.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler