Waspada Sebanyak 15 Persen Kucing Diduga Terinfeksi Virus Corona

10 September 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi kucing sakit /


RINGTIMES BALI -
Tim penelitian Tiongkok menemukan sebanyak 15 persen hewan peliharaan di Wuhan terinfeksi Virus Corona.

Temuan ini muncul ketika mereka mencoba mencari tahu mengenai risiko apa yang ditimbulkan oleh virus corona SARS-CoV-2, terhadap hewan peliharaan.

Pada bulan Januari hingga Maret sekitar 100 sampel darah kucing di Tiongkok diambil dari hewan peliharaan yang kemungkinan tertular virus COVID-19.

Baca Juga: BLT BPJS Tahap 3 Segera Cair, Yuk Cek Data Kepesertaan dan Saldo JHT Anda

Peneliti juga menyarankan agar pasien COVID-19 harus mengarantina diri dan menjauh dari hewan peliharaannya.

Dari penelitian ini, tidak ada satu pun kucing yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Namun di Amerika Serikat, terdapat 17 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi pada kucing peliharaan.

Baca Juga: TOKOPEDIA BANJIR PERMINTAAN PRODUK OLAHRAGA, REJEKI DITENGAH PANDEMI

Peneliti dari Universitas Pertanian Huazhong mendapat sebuah temuan baru di Wuhan yang menunjukkan tingkat infeksi pada hewan peliharaan kemungkinan jauh lebih tinggi.

Total sampel darah diambil dari sebanyak 141 kucing, di mana 102 sampel diambil setelah ada wabah COVID-19 dan 39 diambil sebelum wabah muncul.

Antibodi COVID-19 ditemukan pada 15 kucing (14.7 persen) dan sebanyak 11 kucing (10.8 persen) memiliki antibodi penetral SARS-CoV-2.

Baca Juga: SERI TERBARU REALME 7 dan 7 PRO LAUNCHING BULAN INI, CEK SPESIFIKASINYA DISINI

Tiga kucing yang memiliki antibodi paling banyak terhadap virus, pemiliknya adalah pasien yang pernah mengidap COVID-19.

Peneliti menyebutkan penelitian ini bersifat observasional, sehingga belum bisa membuktikan secara pasti apakah kucing bisa menginfeksi manusia, atau sebaliknya.

Akan tetapi, peneliti menemukan bahwa virus COVID-19 dapat ditularkan di antara kucing melalui tetesan pernapasan.
Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut apakah hal ini bisa menyebarkan virus antar spesies atau tidak.

Baca Juga: Waduh, Penerima BLT BPJS Ketenakerjaan Bakalan Dikenakan Sanksi Lho, Cek Ini Kriterianya

“Tindakan yang harus dipertimbangkan untuk menjaga jarak yang sesuai antara pasien COVID-19 dengan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, serta tindakan kebersihan dan karantina juga harus dilakukan untuk hewan berisiko tinggi tersebut,” ucap Meilin Jin, yang merupakan penulis utama dari penelitian tersebut, sebagaimana dikutip Ringtimes Bali dari Daily Mail.

Para peneliti yakin bahwa kucing-kucing itu tertular dari manusia yang terinfeksi virus COVID-19.

Baca Juga: Alhamdullilah, Gelombang 8 Kartu Prakerja Resmi Dibuka Hari Ini Masuk Disini www.prakerja.go.id

“Meskipun infeksi pada kucing liar belum sepenuhnya dipahami, hal yang masuk akal jika ada spekulasi bahwa infeksi ini mungkin disebabkan oleh kontak dengan lingkungan yang tercemar SARS-CoV-2 atau pasien COVID-19 yang memberi makan kucing,” tulis para peneliti dalam makalahnya yang diterbitkan di jurnal Emerging Microbes and Infections.

Hewan memang kemungkinan bisa melawan virus, namun mereka berpotensi untuk terkena infeksi ulang.***

Editor: Tri Widiyanti

Tags

Terkini

Terpopuler