Menstruasimu Mundur? Coba Cek Penjelasan Berikut

15 Agustus 2020, 08:19 WIB
/

RINGTIMES BALI - Sejak menstruasi pertama kamu, (menarche) sampai menstruasimu berhenti dengan menopause, satu-satunya tujuan siklus bulananmu adalah untuk bereproduksi.

Jika sel telur yang telah dibuahi tidak tertanam di dinding rahim setelah ovulasi, lapisannya akan terlepas.

Ini adalah periode menstruasi dan menstruasi terjadi setiap bulan karena Anda tidak hamil.

Baca Juga: Mitos dan Fakta: Simak Ini Makanan Magis yang Menangkal atau Sembuhkan Covid-19

Haid yang teratur terjadi rata-rata setiap 28 hari atau sekitar 14 hari setelah ovulasi teratur.

Ketika tubuh tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan ovulasi, haid tidak datang secara teratur.

Percaya atau tidak, rahim lebih menjadi pengamat dalam proses bulanan ini. Pemain utama adalah dua struktur di otak yaitu hipotalamus dan kelenjar pituitari bersama dengan ovarium.

Baca Juga: Rahasia Diet Ala Model Victoria Secret yang Kamu Harus Coba!

Secara teknis, ini disebut sebagai sumbu hipotalamus-hipofisis- sumbu gonad.
Ketika interaksi trio neuroendokrin ini berfungsi dengan baik, ovulasi dan jika kehamilan bukan hasil dari pembuahan sel telur yang dilepaskan menstruasi terjadi secara berkala.

Usia rata-rata dimulainya dan berakhirnya menstruasi adalah 12 tahun dan 52 tahun.

Namun, diluar usia itu, kadang kamu bisa tiba - tiba tidak menstruasi tepat seperti yang kamu lihat di tanggalan mens.

Baca Juga: Ramai Fetish Bungkus Kain Jarik, Tahukah Kamu Ada Banyak Jenis Fetish Aneh?

Ada beberapa penyebab untuk seorang wanita tiba - tiba telat menstruasi.

Alasan tersebut diantaranya adalah :

Stress

Stres yang parah mengubah produksi hormon pelepas gonadotropin (GnRH), mengganggu ovulasi dan menstruasi yang teratur.

Baca Juga: Manfaat Sarapan Bagi Tubuh, Salah Satunya Mengontrol Berat Badan

Jika kamu menghadapi situasi yang luar biasa atau mengalami kecemasan yang berkepanjangan, dengan lebih dari satu periode yang terlewat, bicarakan dengan doktermu.

Jika bisa dapatkan rujukan untuk konseling untuk membantumu memutuskan apa yang harus dilakukan tentang masalah yang menyebabkan stres.

Setelah stresmu kembali ke tingkat yang dapat dikendalikan, terkadang perlu beberapa bulan atau lebih agar siklus haidmu menjadi teratur kembali.

Baca Juga: Kamu Ingin Merasakan Pengalaman Lucid Dream? Coba Cara Berikut!

Lalu yang kedua adalah olahraga secara berlebihan.Olahraga berlebihan dapat menyebabkan perubahan pada hormon hipofisis dan hormon tiroid, yang mengakibatkan perubahan ovulasi dan menstruasi.

Jangan khawatir tentang olahraga akan mengganggu siklus haidmu jika berolahraga hanya selama satu atau dua jam per hari.

Diperlukan olahraga berat selama berjam-jam setiap hari untuk menghasilkan perubahan hormonal ini.

Baca Juga: Manfaat Masturbasi Bagi Kesehatan, Kamu Wajib Tahu Nih!

Jika kamu berencana untuk berolahraga berjam-jam setiap hari, pastikan untuk menemui dokter kedokteran olahraga yang dapat membantu menjaga nutrisi yang optimal.

Selain itu tanya doktermu tentang peregangan yang dianjurkan, dan tes darah sesuai kebutuhan, sehingga tubuh dapat mendukung semua tuntutan fisik saat kamu melakukan olahraga tersebut.

Yang terakhir ini bisa dibilang sangat sensitif karena wanita selalu menganggap hal ini sensitif dan akan mudah tersinggung jika langsung membahasnya.

Baca Juga: Mengenal Jenis - jenis Foundation

Kelebihan berat badan atau mengalami perubahan berat yang drastis semua mempengaruhi siklusmu.

Obesitas mempengaruhi estrogen dan progesteron dan bahkan dapat menyebabkan penurunan kesuburan.

Indeks massa tubuh (BMI) yang sangat tinggi dikaitkan dengan menstruasi yang terlewat, dan penurunan berat badan dapat membantu mengatur siklus menstruasi untuk wanita yang mengalami obesitas.

Baca Juga: HNP atau Sering Dikenal Nyeri Saraf Terjepit Bisa Terjadi Kapan Saja, Kenali Gejalanya

Berat badan yang sangat kurus juga mengganggu siklus menstruasi yang teratur.
Ketika tubuh kekurangan lemak dan nutrisi lainnya, tubuh tidak dapat memproduksi hormon sebagaimana mestinya.

Perubahan berat badan yang cepat, yang dapat mencakup penambahan atau penurunan berat badan karena penyakit, pengobatan, atau perubahan pola makan, dapat mengganggu produksi atau pelepasan hormon, menyebabkan kamu melewatkan satu periode haid atau lebih.
***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler