Mitos dan Fakta: Simak Ini Makanan Magis yang Menangkal atau Sembuhkan Covid-19

14 Agustus 2020, 11:00 WIB
Bawang Putih./* /

RINGTIMES BALI - Pada saat seperti ini sangat banyak hoax yang bertebaran terkait corona. Banyak sekali klaim - klaim tentang pencegah covid-19 yang menyesatkan dan justru malah berujung pada kematian.

Disini kita akan membahas hal tersebut secara ilmiah dan secara klinis tentang mitos -mitos tentang makanan anti corona ini.

Meskipun kita semua ingin melindungi diri dari Covid-19, saat ini tidak ada bukti bahwa mengkonsumsi makanan tertentu atau mengikuti diet tertentu akan melindungimu dari virus corona.

Baca Juga: Rahasia Diet Ala Model Victoria Secret yang Kamu Harus Coba!

Berikut adalah beberapa mitos paling umum yang dibantah:

Mitos pertama adalah bawang putih. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih memiliki efek antibakteri. Penelitian menunjukkan senyawa aktif bawang putih yang termasuk allicin, allyl alcohol dan diallyl disulfide yang bersifat protektif terhadap beberapa jenis bakteri seperti salmonella dan staphylococcus aureus.

Namun, penelitian yang menyelidiki sifat antivirus bawang putih terbatas. Meskipun bawang putih dianggap sebagai makanan sehat, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa memakannya dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19.

Baca Juga: Ramai Fetish Bungkus Kain Jarik, Tahukah Kamu Ada Banyak Jenis Fetish Aneh?

Mitos kedua adalah Lemon. Salah satu video viral di Facebook mengklaim bahwa minum air hangat dengan irisan lemon dapat memerangi virus corona baru.
Namun, belum ada bukti ilmiah bahwa lemon dapat menyembuhkan penyakit.

Lemon adalah sumber vitamin C yang baik, yang penting untuk membantu sel-sel kekebalan bekerja dengan baik. Namun, banyak buah dan sayuran jeruk lainnya yang mengandung vitamin C.

Mitos ketiga ada vitamin C. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, Vitamin C diketahui berperan dalam mendukung fungsi normal sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Manfaat Sarapan Bagi Tubuh, Salah Satunya Mengontrol Berat Badan

Namun, itu bukan satu-satunya nutrisi yang menjaga sistem kekebalan. Sebagian besar informasi yang salah tentang vitamin C dan virus corona berasal dari penelitian yang menyelidiki hubungan antara vitamin C dan flu biasa.

Terlepas dari klaim online bahwa vitamin C dapat mencegah dan mengobati flu biasa, bukti yang mendukung hal ini tidak hanya terbatas, tetapi juga bertentangan.

Ada juga perbedaan signifikan antara flu biasa dan virus corona. Saat ini tidak ada bukti kuat bahwa melengkapi vitamin C akan mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

Baca Juga: Kamu Ingin Merasakan Pengalaman Lucid Dream? Coba Cara Berikut!

Kebanyakan orang dewasa juga akan memenuhi kebutuhan vitamin C mereka dari makanan yang mencakup berbagai buah dan sayuran.

Mitos keempat yaitu makanan yang mengandung alkali. Penyebaran informasi yang salah di media sosial menunjukkan bahwa virus dapat disembuhkan dengan mengonsumsi makanan dengan pH (tingkat keasaman) yang lebih tinggi dari pH virus.

PH di bawah 7,0 dianggap asam, pH 7,0 netral, dan di atas pH 7,0 bersifat basa. Beberapa “makanan alkali” yang dikatakan “menyembuhkan” virus corona adalah lemon, jeruk nipis, jeruk, teh kunyit, dan alpukat.

Baca Juga: Ternyata, Kain Bandana Masuk Daftar 14 Masker Kurang Efektif Lindungi Diri dari Covid-19

Namun, banyak dari sumber online ini memberikan nilai pH yang salah untuk makanan ini. Misalnya, pH lemon dikatakan 9,9, padahal sebenarnya sangat asam, dengan pH 2. Ada klaim bahwa makanan asam bisa menjadi basa setelah dimetabolisme oleh tubuh.

Secara keseluruhan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan bahkan dapat memengaruhi tingkat pH darah, sel, atau jaringan - apalagi menyembuhkan infeksi virus. Tubuh mengatur tingkat keasaman, terlepas dari jenis makanan yang dikonsumsi.

Mitos kelima dan terakhir adalah diet keto.Diet ketogenik, yang merupakan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, dikatakan melindungi terhadap Covid-19.

Baca Juga: HNP atau Sering Dikenal Nyeri Saraf Terjepit Bisa Terjadi Kapan Saja, Kenali Gejalanya

Gagasan ini muncul karena diet keto dapat "meningkatkan" sistem kekebalan. Satu penelitian menunjukkan bahwa keto dapat mencegah atau mengobati flu, penelitian ini masih menggunakan tikus sebagai model.

Hal tersebut membuat sulit untuk mengetahui apakah keto memiliki efek serupa pada manusia dalam mencegah atau mengobati flu.
Saat ini juga tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat mencegah virus corona.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler