Ternyata Kurang Minum Air Sebabkan Penyakit Serius di Kemudian Hari, Ini Penjelasannya

11 Agustus 2020, 08:35 WIB
Ilustrasi meminum air putih. *Pexels /Pexels/

RINGTIMES BALI - Kita harus minum air untuk penuhi kebutuhan mineral di dalam tubuh agar sistem metabolisme lancar.

Dianjurkan untuk minum air mineral 8 gelas sehari sudah cukup baik untuk kesehatan. Namun, apa yang terjadi jika kita kurang mendapat asupan air?

Biasanya seseorang yang kurang asupan air putih bisa mengalami dehidrasi, tetapi apabila hal tersebut tidak segera diatasi akan berpeluang mengalami nyeri pinggang di kemudian hari.

Baca Juga: Jangan Oleskan Pasta Gigi Pada Luka Bakar, Berikut Penjelasannya

"Saya rasa kurang tepat, kalau kurang air putih biasanya dehidrasi, panas badan. Umumnya nyeri pinggang bukan karena kurang minum air putih tetapi karena sebab lain," ujar dokter spesialis bedah orthopedi & traumatologi di RS Pondok Indah - Puri Indah, Muki Partono dalam webinar "Solusi Nyeri Pinggang", Kamis.

Penyebab umum nyeri biasanya dipicu aktivitas berat atau aktivitas yang membebani tulang belakang seperti gerakan membungkuk misalnya menyapu, mengepel lantai bahkan duduk sekalipun.

"Kelainan pada bantalan yang dipicu suatu aktivitas berat. Tidak ada aktivitas yang tidak membebani tulang belakang. Menurut literatur, tidur saja bisa menekan bantalan pada cakram sebesar 25 kg, kalau miring ke kiri lebih besar," kata Muki.

Baca Juga: Konsumsi Mangga Mentah Ternyata Baik untuk Kesehatan, yang Sedang Diet Cocok Lho

Menurut dia, dibandingkan tidur, posisi duduk bisa memberi tekanan lebih tinggi pada bantalan cakram sehingga dapat memicu munculnya nyeri pinggang.

Muki menyarankan orang-orang tidak melakukan duduk lebih dari empat jam terus menerus terutama di masa bekerja dari rumah pada masa adaptasi kebiasaan baru saat ini dan mengurangi gerakan membungkuk terlalu sering.

"Jangan duduk lama, bikin timer sejam sekali, tidak boleh lebih dari empat jam duduk, rebahan lima menit lebih bagus nanti mulai bekerja lagi. Usahakan kurangi gerakan membungkuk yang lama," tutur dia.

Baca Juga: Penderita Diabetes Dilarang Berolahraga? Mitos atau Fakta

Ahli psikologi klinis dari Harvard Medical School, Inna Khazan merekomendasikan Anda melakukan peregangan otot ditambah berjalan-jalan sekitar 15-30 menit di sela bekerja sambil duduk.

Pilihan lainnya, melakukan gerakan yang tidak mengharuskan Anda menjauh dari meja, yakni menyingkirkan sementara tangan dari keyboard atau papan ketik ke pangkuan lalu gerakanlah tubuh bagian atas, misalnya gerakan memutar pada bahu, leher dan pinggang.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler