Peningkatan Tekanan Darah dan Jantung Bisa Terjadi Akibat Konsumsi Rokok Elektrik

- 11 Agustus 2020, 06:15 WIB
STUDI menyebutkan rokok elektrik pintu masuk rokok pemula, perlu dikaji lagi.*
STUDI menyebutkan rokok elektrik pintu masuk rokok pemula, perlu dikaji lagi.* /RENZ/PEXELS/

RINGTIMES BALI-Rokok elektrik merupakan salah satu benda seperti rokok tembakau tetapi tidak menggunakan kadungan tembakau didalamnya.

Penggunaan rokok ini biasanya menggunakan cairan berisi nikotin atau bahkan non nikotin yang disebut liquid. Fungsinya sebagai pemberi rasa pada sebuah rokok elektrik.

Tingkat kepopularitasannya juga sangat membludak, dikarenakan asap yang diciptakan dari rokok tersebut bukanlah asap seperti pada rokok tembakau melainkan menghasilkan uap.

Rasa dan baunyapun sangat berbeda dengan rokok tembakau, karena pada kandungan liquid berisikan beraneka ragam rasa dari buah-buahan hingga kue dan kopi.

Baca Juga: Luar Biasa Khasiat Buah Naga, Simak Penjelasanya

Namun taukah anda bahaya yang dapat timbul akibat mengkonsumsi rokok elektrik?

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa rokok elektrik dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, mengubah dinding arteri dan menghambat fungsi pembuluh darah.

European Association of Preventive Cardiology (EAPC) atau Asosiasi Pencegahan Kardiologi Eropa mengatakan penggunaan rokok elektrik meningkatkan risiko para remaja untuk mulai mencoba rokok tradisional atau rokok yang beredar di pasaran.

Dalam penelitian dilakukan oleh EAPC tersebut, rokok elektrik atau vape dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, mengubah dinding arteri, membuatnya lebih kaku dan kurang elastis serta menghambat fungsi pembuluh darah dengan merusak lapisannya.

Baca Juga: Prediksi Badan Meteorologi, Debu Letusan Gunung Sinabung Hingga ke Malaysia

Pada akhirnya faktor risiko pembekuan darah dan penumpukan lemak di dalam dinding arteri akan menyebabkan serangan jantung. Vaping juga memiliki efek negatif pada paru-paru dan merugikan perkembangan janin selama kehamilan serta menyebabkan kanker.

"Vaping dipasarkan untuk remaja dan industri tembakau menggunakan selebritas untuk mempromosikannya sebagai alternatif rokok yang lebih sehat daripada rokok tradisional," kata penulis senior dan profesor Maja-Lisa Lochen dari UiT The Arctic University of Norway, Tromso dilansir Indian Express, Minggu.

"Oleh karenanya diperlukan tindakan segera untuk menghentikan pertumbuhan penggunaan (rokok elektrik) pada kaum muda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa rokok elektrik berbahaya bagi kesehatan," ujar profesor Maja-Lisa melanjutkan.

Baca Juga: Sebanyak 17 Perusahan China Pindah ke Indonesia Dengan Bekal Rp 500 Triliun

Profesor Maja-Lisa juga mengatakan rokok elektrik adalah produk yang relatif baru dan efek jangka panjangnya tidak diketahui.

"Sekarang adalah waktu yang tepat bagi para politisi dan regulator untuk bertindak dengan kampanye kesehatan masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan undang-undang untuk menghentikan penggunaan rokok elektrik pada kaum muda," kata profesor Maja-Lisa.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x