Anda Perlu Tahu, Demam Bukanlah Gejala Covid-19 yang Paling Menonjol

27 Juli 2020, 10:38 WIB
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels /

RINGTIMES BALI - Demam, batuk kering, kelelahan dan sakit tenggorokan sering digambarkan sebagai beberapa gejala Covid-19 yang paling umum.

Demam adalah yang paling menonjol, dan pemeriksaan suhu dilakukan pada saat masuk ke tempat umum untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalami demam.

Tetapi ternyata demam bukanlah gejala Covid-19 yang paling menonjol.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 27 Juli 2020, Simak Zodiakmu

Sebuah studi yang dilakukan oleh All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) mengklaim bahwa demam bukan merupakan gejala dominan Covid-19.

Penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Research (IJMR) dari Dewan Penelitian Medis India dilakukan pada 144 pasien yang dirawat di AIIMS Delhi antara 23 Maret dan 15 April.

Seperti diberitakan dalam artikel Pikiran-Rakyat.com "Bukan Demam, Gejala Utama Covid-19 yang Sebenarnya Diungkap Para Ahli" yang dikutip dari India Times.

Baca Juga: Demi Uang 10 Ribu, Residivis Kembali Dijebloskan ke Penjara

Dinyatakan, bahwa selama fase itu, hanya 17 persen dari pasien Covid-19 ditemukan mengalami demam.

Penelitian berjudul Profil klinis-demografi dan hasil rumah sakit dari pasien Covid-19 yang dirawat di pusat perawatan tersier di India utara menyatakan bahwa demam hanya ada di 17 persen dari pasien, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan laporan lain di seluruh dunia.

"Selain itu Negara Tiongkok hanya 44 persen mengalami demam pada saat presentasi dan 88 persen mengalami demam selama tinggal di rumah sakit," ungkap peneliti.

Baca Juga: Mengkonsumsi Kopi Mampu Turunkan Risiko Penyakit Empedu

Sebagian besar pasien dengan gejala mengalami gejala pernapasan ringan seperti gejala hidung, iritasi tenggorokan dan batuk, yang berbeda dari gejala yang dilaporkan dalam penelitian lain.

Lebih lanjut dikatakan bahwa 44 persen pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala ketika mereka dirawat di rumah sakit.

Sementara sejumlah besar pasien tanpa gejala adalah berita baik, karena ini menunjukkan bahwa mereka kebal terhadap infeksi.

Baca Juga: Patut Ditiru, Ini Upaya Yogyakarta Untuk Membuka Kembali Sektor Pariwisata

Sebagian besar pasien diobati dengan perawatan suportif dan hanya memerlukan pengobatan simtomatik yaitu, antihistamin (48,6 persen), vitamin C (47,2 persen) dan parasetamol (20,8 persen).

Maka dari itu menurut peneliti bisa jadi demam bukan gejala yan paling menonjol ketika terpapar virus Covid-19 ini.(Kannia Nur Haida Komara/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat India Times

Tags

Terkini

Terpopuler