RINGTIMES BALI - Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena penyakit COVID-19 di toilet yakni menutup kloset terlebih dahulu sebelum menyiramnya atau menekan tombol siram atau flush.
Sebuah studi seperti dilansir Medical Daily pada Rabu (17/6) menunjukkan, pembilasan toilet bisa membawa droplet yang berpotensi mengandung virus penyebab COVID-19 melayang hingga 3 kaki atau sekitar 91 sentimeter.
Droplet ini dapat bertahan di udara selama sekitar satu menit dan dapat mendarat di permukaan yang lain di kamar mandi.
Baca Juga: Program Bansos Dapat Dieksekusi Pemda, Kemendagri Jadi Jembatannya
Virus SARS CoV-2 cara penularannya melalui tetesan udara yang dapat menyebar dari orang ke orang. Virus ini diketahui juga bisa menularkan melalui partikel kotoran dari orang yang terinfeksi COVID-19.
Dengan demikian, kamar mandi yang digunakan bersama sekarang bisa sangat berisiko, terutama jika ada orang yang terinfeksi virus penyebab COVID-19 menggunakannya.
"Seseorang dapat memprediksi kecepatannya (menular) akan lebih tinggi ketika toilet sering digunakan, seperti dalam kasus toilet keluarga atau toilet umum," kata Ji-Xiang Wang, rekan penulis penelitian yang meneliti dinamika fluida di Universitas Yangzhou, China.
Baca Juga: Pelatih Napoli Gennaro Gatusso Sukses Menjuarai Coppa Italia 2020
Studi ini menyoroti risiko pembukaan kembali pusat-pusat keramaian di berbagai negara termasuk Amerika Serikat.
Untuk keperluan studi, para peneliti menggunakan model dinamika fluida agar dapat melacak pergerakan tetesan setelah seseorang menekan tombol siram atau flush di toilet.
Peneliti lalu mengamati, menyiram kloset menciptakan turbulensi kecil yang mengubah aliran udara dan menghasilkan pusaran yang terus naik ke udara melalui inersia. Oleh karena itu, sebaiknya tutup kloset sebelum menyiramnya.
Baca Juga: Sekolah Diizinkan Buka Kembali, Meski tidak Boleh Interaksi Antarkelas
"Pusaran aliran udara juga muncul di zona udara di atas kursi toilet," tulis para peneliti.