Hati-hati Sering Gunakan Sabun Anti Bakteri Saat Mandi, Para Ahli Beri Peringatan

25 April 2021, 03:56 WIB
Mandi setiap hari bisa menghilangkan bakteri yang bersahabat (bakteri baik) /Pixabay

RINGTIMES BALI – Mandi merupakan aktivitas yang diperlukan setiap orang dalam kesehariannya.

Meski demikian, terlalu sering mandi justru dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan kulit pada seseorang.

Apalagi, apabila orang tersebut sering mandi menggunakan sabun anti-bakteri yang banyak dikomersialkan.

Baca Juga: Fakta Sains, Jarang Mandi dapat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ketika gerah dan berkeringat, mandi merupakan solusi agar badan terasa lebih menyegarkan kembali.

Selain itu, mandi juga dapat meremajakan kulit maupun pikiran serta dapat meningkatkan alirah darah.

Akan tetapi, Dr. Chris dalam penelitiannya menyoroti risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat terlalu sering mandi.

Baca Juga: 5 Manfaat Mandi Air Dingin, Dipercaya Bisa Mengatasi Asam Urat hingga Nyeri

Dr. Chris mengingatkan mandi setiap hari bisa berbahaya karena dapat menghilangkan bakteri baik.

"Ini bisa berbahaya karena kulit padat dengan bakteri ramah," katanya

“Mandi setiap hari bisa menghilangkan bakteri yang bersahabat (bakteri baik),” Dr. Chris memberi peringatan.

Dr Chris juga menjelaskan bahwa kulit memiliki bakteri ramah yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

Baca Juga: 8 Efek Berbahaya Mandi Air Hangat, Sebabkan Jumlah Sperma Menurun

Kulit yang sehat dapat mempertahankan lapisan minyak dan keseimbangan bakteri ramah dan mikroorganisme lainnya.

Akan tetapi, apabila seseorang mandi setiap hari dan menggosok kulitnya, maka bakteri ramah bisa hilang.

"Mencuci dan menggosok menghilangkan ini (bakteri ramah), terutama jika airnya panas," jelasnya

Hal itu dapat menyebabkan sejumlah komplikasi seperti kulit menjadi kering, iritasi, bahkan gatal.

Baca Juga: Ternyata Kebiasaan Buruk Ini Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Jarang Mandi

"Kulit kering dan pecah-pecah memungkinkan bakteri dan alergen menembus penghalang yang seharusnya disediakan oleh kulit, memungkinkan terjadinya infeksi kulit dan reaksi alergi." Ujarnya lagi

Terlebih lagi, penggunaan sabun antibakteri sebenarnya dapat membunuh bakteri normal pada kulit.

“Ini (sabun antibakteri) mengganggu keseimbangan mikroorganisme pada kulit dan mendorong munculnya organisme yang lebih keras dan kurang ramah yang lebih resisten terhadap antibiotik," imbuhnya

Baca Juga: Efek Negatif dari Mandi Air Panas, Bahaya Bagi Kesehatan

Hal itu sama dengan artikel yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases meninjau bukti hubungan antara kebersihan kulit dan infeksi pada integritas kulit.

Pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa penggunaan produk antimikroba yang meluas telah memicu kekhawatiran tentang munculnya resistensi terhadap antiseptik.

Selain itu, juga dapat memicu kerusakan pada pelindung kulit yang terkait dengan seringnya  menggunakan sabun anti bakteri.

Baca Juga: 5 Cara Romantis Nabi Muhammad pada Istri yang Patut Ditiru, Salah Satunya Mandi Bersama

Dr Khetarpal juga menguraikan bahwa mandi setiap hari dapat menghilangkan kelembapan kulit.

"Itu tidak perlu, dan bisa sangat mengeringkan dan mengiritasi kulit Anda." Jelas Dr, Khetarpal.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler