7 Makanan dan Minuman Buruk bagi Penderita Asam Lambung

19 Maret 2021, 17:47 WIB
Ilustrasi makanan pedas. /Pixabay/ Sharonang

RINGTIMES BALI – Penderita asam lambung harus menghindari makanan dan minuman terlarang berikut ini. Penerapan pola hidup sehat sangat penting dalam menjaga kualitas tubuh.

Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan berolahraga, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang tepat bagi kondisi tubuh, terutama ketika mengalami asam lambung.

Makanan yang bergizi harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Namun, tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi penderita asam lambung.

Baca Juga: 6 Gejala Asam Lambung, Waspadai Sulit Menelan Makanan

Baca Juga: 7 Gejala Radang Lambung, Waspadai Mual dan Muntah Terlalu Sering

Gejala penyakit asam lambung pada umumnya yaitu mulas, mual, muntah, dan lainnya. Beberapa gejala disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak tepat.

Beberapa makanan berpotensi menaikkan kadar asam lambung dan memperburuk gejalanya. Sehingga penting sekali mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut pantangan makanan penderita asam lambung yang harus dihindari.

Baca Juga: 5 Minuman Berbahaya untuk Penderita Asam Lambung

Baca Juga: Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Lambung

1. Makanan pedas

Makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang dapat menyebabkan mulas. Setelah mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya jangan langsung berbaring.

Jika memakan makanan pedas usahakan untuk tetap aktif selama kurang lebih 2-3 jam setelah makan. Hal tersebut bertujuan untuk membantu makanan agar tidak naik ke kerongkongan.

Suatu penelitian membuktikan bahwa makan cabai dapat mengiritasi kerongkongan yang meradang dan dapat memperburuk gejala maag.

Baca Juga: 8 Buah yang Boleh Dikonsumsi dan Dilarang untuk Penderita Asam Lambung

2. Makanan Asin

Makanan asin dapat memingkatkan kemungkinan asam lambung. Suatu penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ditambahkan dengan garam memiliki risiko 70% lebih tinggi dibandingkan dengan makanan tanpa menambahkan garam.

3. Coklat

Coklat memiliki kandungan serotonin yang dapat menciptakan suasana hati. Hormon ini disebut juga hormon bahagia.

Selain itu, coklat juga mengandung senyawa kafein dan theobromine. Senyawa tersebut dapat mengendurkan sfingter esofagus pada bagian bawah, serta memungkinkan naiknya kadar asam lambung.

4. Kopi

Kopi memiliki kandungan kafein  yang tinggi. Bagi sebagian orang, kopi memberikan energi. Namun kopi dapat melemahkan sfingter esophagus bagian bawah yang dapat meningkatkan kadar asam.

Selain itu, suatu studi menyebutkan bahwa minuman yang tidak mengandung kafein  dapat mengurangi kadar asam pada lambung.

5. Lemon dan Jeruk

Lemon dan jeruk termasuk dalam daftar buah-buahan yang kaya akan vitamin. Namun, penderita asam lambung tidak disarankan untuk mengkonsumsi buah tersebut dengan berlebihan.

Tingkat keasaman yang tinggi pada buah jeruk dapat membuat gejala asam lambung semakin buruk.

Suatu studi yang dilakukan terhadap 400 penderita GERD, 72% menunjukkan bahwa jus jeruk dapat memperburuk gejala asam lambung.

Meskipun jus jeruk tidak menyebabkan asam lambung tetapi jus jeruk dapat menyebabkan mulas menjadi buruk.

6. Alkohol

Konsumsi alkohol yang  berlebihan dapat menjadi pemicu mual dan muntah. Selain itu alkohol juga dapat meningkatkan kadar asam lambung.

Minuman rendah alkohol seperti anggur dan bir dapat merangsang sekresi asam lambung dibandingkan dengan minum air putih. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa mulas dan mual.

7. Soda atau Minuman Berkarbonasi

Suatu penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman yang berkarbonasi tinggi memiliki risiko 69%  lebih tinggi mengalami kenaikan asam.

Selain itu, minuman berkarbonasi dapat menyebabkan orang lebih sering bersendawa. Makanan yang dikonsumsi secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan organ tubuh.

Ketika mengalami gejala asam lambung sebaiknya mengurangi atau tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat membuat gejala menjadi lebih buruk.

Untuk perawatan yang lebih baik, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk lebih ditangani lebih lanjut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler