4 Manfaat Puasa Berdasarkan Sains, Menyambut Ramadhan 2021

10 Maret 2021, 16:00 WIB
Ramadhan 2021, sambut dan ketahui manfaat puasa berdasarkan sains /PIXABAY/Zaid ali

RINGTIMES BALI – Puasa Ramadhan tahun 2021 jatuh pada awal bulan April. Untuk menambah semangat menjalankan ibadah puasa, simak beberapa manfaatnya berdasarkan sains.

Selain untuk menjalankan kewajiban sebagai umat beragama, ternyata puasa memiliki manfaat bagi kesehatan, dan telah terbukti secara sains.

Sama seperti puasa untuk diet diabetes maupun penyakit lainnya, puasa Ramadhan juga memiliki manfaat dari segi medis.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut 4 manfaat puasa berdasarkan sains, yang perlu diketahui untuk menyambut bulan Ramadhan.

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Sekitar 31,5 persen kematian secara global disebabkan oleh penyakit jantung.

Mengubah pola makan dan gaya hidup merupakan salah satu cara mengurangi risiko penyakit jantung yang paling efektif.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa puasa memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Selain itu, dapat pula mengurangi kadar kolestrol jahat.

Baca Juga: 12 Ketetapan Konferensi Keuskupan Indonesia Terkait Puasa dan Pantang Pra Paskah

Suatu penelitian mengungkapkan bahwa puasa dua hari sekali selama dua bulan, dapat mengurangi kadar kolesterol LDL jahat dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.

Studi lain pada orang dewasa gemuk, menunjukkan bahwa puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan, memiliki manfaat untuk kesehatan.

Adapun manfaatnya selain menjaga kesehatan jantung, juga dapat menurunkan tekanan darah, serta tingkat trigliserida darah, kolesterol total dan kolesterol LDL jahat.

Selain itu, penelitian lain menyatakan bahwa puasa dapat mengurangi risiko diabetes yang jauh lebih rendah. Seperti yang kita tahu, diabetes merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Baca Juga: Kegiatan Puasa dan Pantang Menurut Kitab Hukum Gereja Katolik

2. Mencegah dan mengatasi peradangan

Peradangan pada dasarnya merupakan proses kekebalan yang digunakan untuk melawan infeksi, dan hal itu terbilang normal.

Namun ketika peradangan akut berubah menjadi kronis, dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa peradangan dapat menyebabkan beberapa penyakit  kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.

Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan, serta membantu meningkatkan kesehatan.

Baca Juga: Puasa Sunnah di Bulan Rajab Mulai 13 Februari 2021, Simak Cara Pelaksanaan dan Keutamaannya Bagi Umat Islam

Studi pada orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan dapat menurunkan tingkat penanda inflamasi.

Studi lainnya menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari, yang berlangsung selama satu bulan.

3. Mengontrol gula darah

Puasa memiliki manfaat bagi orang yang berisiko diabetes. Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol terhadap kadar gula darah di dalam tubuh.

Selama puasa, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh otomatis berkurang. Hal itu terbilang efektif untuk mengurangi resistensi insulin.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Rajab Berserta Artinya, Wajib Dilafalkan Umat Islam Sebelum Makan dan Minum

Dengan menurunnya resistensi insulin, sensitivitas tubuh terhadap insulin akan meningkat. Sehingga proses pengangkutan glukosa dari aliran darah ke sel tubuh lebih efisien.

Selain itu, adanya penurunan gula darah akibat puasa dapat membantu kontrol gula darah tetap stabil, serta menjaga lonjakan maupun penurunan yang drastis.

4. Menurunkan berat badan

Puasa merupakan cara cepat dan mudah untuk menurunkan berat badan bagi pelaku diet.

Secara teoritis, menjauhi makanan dan minuman tertentu dapat menurunkan asupan kalori secara optimal.

Tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang optimal seiring waktu.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin.

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Rajab, Niscaya Pintu Surga Terbuka Lebar

Meningkatkan neurotransmitter norepinefrin tersebut dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Puasa juga dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan menurunkan lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Selain itu, puasa intermiten selama 3-12 minggu sama efektifnya dalam mendorong penurunan berat badan. ***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler