4 Obat dan Suplemen yang Harus Dihindari Penderita Hepatitis C, Salah Satunya Parasetamol

9 Februari 2021, 21:30 WIB
4 obat dan suplemen yang harus dihindari penderita Hepatitis C. /Unsplash/James Yarema

RINGTIMES BALI – Hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit hati yang bisa berisiko berbahaya apabila tidak segera diatasi. Namun, ada beberapa obat dan suplemen yang harus dihindari bagi penderita hepatitis C ini.

Hepatitis C dapat meningkatkan risiko peradangan, kerusakan hati, hingga menyebabkan kanker hati.

Apabila memiliki penyakit hati seperti Hepatitis C dapat meningkatkan kerusakan akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu, suplemen, maupun vitamin.

Baca Juga: 3 Obat Penyebab Kerusakan Hati dan Penyakit Liver, Kenali Sekarang Juga

Efek yang ditimbulkan tersebut dapat menyebabkan kerusakan hati akibat bahan kimia atau hepatoksisitas.

Gejala hepatoksisitas yang bisa muncul yaitu sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna gelap, mual dan muntal, demam, kulit gatal, kelelahan, hingga kehilangan nafsu makan.

Bagi seseorang yang mengidap hepatitis C biasanya dianjurkan untuk melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat untuk membantu meminimalkan kerusakan hati dalam jangka panjang.

Baca Juga: Obat Alami Radang Tenggorokan di Rumah, Segera Tanam Tanaman Bawang Putih dan Jahe

Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, berikut beberapa obat dan suplemen yang harus dihindari bagi penderita hepatitis C.

1. Parasetamol

Acetaminophen merupakan pereda nyeri OTC (over theh counter) yang paling dikenal dengan Tylenol. Biasanya, jenis tersebut ditemukan dalam obat flu tertentu.

Meski tersedia luas, acetaminophen dapat meningkatkan risiko mengalami kerusakan hati. Risikonya akan lebih besar apabila seseorang mengonsumsi acetaminophen dalam dosis yang besar ataupun dosis kecil namun dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Daftar Makanan yang Boleh Dikonsumsi Penderita Hepatitis C

2. Amoksisilin

Amoksilin merupakan salah satu jenis antibiotic umum yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

Akan tetapi, jenis obat ini juga dapat meningkatkan risiko hepatoksisitas. Apalagi seseorang dengan riwayat penyakit hati dapat meningkatkan risiko kerusakan hati akibat obat tersebut.

3. Obat pereda nyeri

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) merupakan obat pereda nyeri OTC lainnya. Biasanya, obat pereda nyeri ini dikenal dengan aspirin dan ibuprofen serta obat flu.

Baca Juga: Kadar Bilirubin Tinggi Bisa Sebabkan Hepatitis dan Penyakit Kronis Lainnya, Simak Gejalanya

Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari obat NSAID dalam kondisi seseorang tertentu termasuk orang dengan HCV kronis.

Apabila seseorang juga mengalami sirosis hati selain hepatitis C kronis maka dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.

4. Suplemen dan herbal

Salah satu suplemen yang harus dihindari oleh penderita hepatitis C adalah zat besi. Kelebihan zat besi merupakan salah satu pemicu hepatitis C dan penyakit hati.

Baca Juga: Penderita Hepatitis B Wajib Konsumsi Makanan Ini, Simak Selengkapnya

Zat besi tersedia di sebagian besar multivitamin OTC sebagai media untuk mencegah anemia defisiensi besi.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak vitamin A juga dapat menyebabkan hepatoksisitas pada orang dengan hepatitis C.

Bahkan para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan harian vitamin A hingga kurang dari 5000 IU per harinya.

Baca Juga: Waspadai Gejala Hepatitis, Pahami Pengobatan dan Cara Pencegahannya

Tidak hanya itu, beberapa jamu herbal tertentu juga bisa berbahaya apabila dikonsumsi penderita hepatitis C.

Jamu yang berpotensi dapat meningkatkan risiko hepatoksisitas yaitu tanaman cohosh hitam, kaparal, komprei, tanaman merambat, germander, celandine, kava, ekstrak beras ragi merah, dan yohimbe.

Itulah beberapa obat dan suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bagi penderita hepatitis C. Cobalah untuk menghindarinya agar tidak meningkatkan risikonya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler