Tips Menyampaikan Sex Education pada Remaja, Mudah untuk Diterapkan Orangtua

12 Desember 2020, 14:35 WIB
Tips Menyampaikan Sex Education pada Remaja, Mudah untuk Diterapkan Orangtua. /Pexels

RINGTIMES BALI – Remaja harus dibekali pelajaran konkret tentang persetujuan seksual dan hubungan seksual yang sehat secara lengkap. 

Ini mungkin pelajaran terberat untuk diajarkan oleh orang tua, tetapi itu adalah pelajaran paling penting untuk membantu anak-anak kita memahami persetujuan dan membangun hubungan yang sehat.

Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, berikut hal-hal yang harus dilakukan orang tua ketika memberikan sex education kepada anak.

Baca Juga: Promo Peak Day 12.12, ShopeePay Menawarkan 9x Promo dalam Sehari dan Beragam Pilihan Merchant

1. Memaparkan Masalah yang Lebih Kompleks Seputar Persetujuan Seksual

Satu kesalahan yang dibuat orang tua ketika membahas persetujuan adalah bahwa mereka memiliki pembicaraan terbatas dengan anak-anak mereka.

Misalnya, anak laki-laki cenderung hanya mendapatkan informasi yang cukup tentang persetujuan untuk mencegah tindakan ilegal terkait dengan pemerkosaan dan penyerangan.

Sementara perempuan hanya mendapatkan informasi yang cukup untuk mencegah pemerkosaan dan penyerangan mereka sendiri.

Baca Juga: Hubungan Kandas, 9 Zodiak Ini Diprediksi Buruk dalam Percintaan

Bentuk pendidikan seks pencegahan mungkin memang mencegah beberapa masalah hukum, tetapi tidak membantu meruntuhkan masalah budaya dasar kita tentang persetujuan untuk membangun hubungan yang menyenangkan dan adil.

Saat berbicara dengan anak remaja kita, pastikan untuk membahas pertanyaan-pertanyaan berikut secara mendetail:

  • Bisakah seseorang yang dilumpuhkan oleh obat-obatan atau alkohol menyetujui seks?
  • Apakah kita harus menyetujui seks setelah pertama kali berhubungan?
  • Apa hubungan seks aman dengan persetujuan?

Baca Juga: Beban dan Masalah 6 Zodiak Ini Akan Segera Hilang, Baca Apakah Ada Zodiakmu

Remaja juga harus memahami bentuk persetujuan nonverbal. Kadang diam bukan berarti setuju.

Sebagai orang tua kita harus bisa menjelaskan sedetail mungkin untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman.

Kebanyakan anak tidak berbicara kepada orang tuanya tentang seks. Beberapa anak yang melakukan percakapan ini dengan orang tua mereka berkata bahwa itu berpengaruh. 

Baca Juga: Super Romantis, 3 Zodiak Ini Diprediksi Akan Mendapat Momen Harmonis Bersama Kekasih

Artinya, memulai percakapan dengan anak remaja kita dapat membantu mereka menerima persetujuan dan lebih memikirkan hubungan mereka.

2. Berbicara Tentang Pornografi

Karena semakin populernya perangkat seluler dan semakin besarnya akses ke internet, kita tidak dapat mengabaikan bahwa anak remaja kita kemungkinan besar menjelajahi pornografi dalam beberapa bentuk.

Tanpa pendidikan yang tepat dari orang tua tentang apa itu pornografi, bagaimana fungsinya, dan masalah-masalahnya.

Baca Juga: Mau Bantuan KIP dari Pemerintah, Simak Ini Syarat dan Cara Dapatnya

Anak-anak dapat menghilangkan pesan-pesan yang salah arah tentang seks, hubungan, dan keintiman. Lebih buruk lagi, keyakinan ini bisa berbahaya bagi orang lain.

Percakapan kita tentang pornografi bergantung pada usia dan kematangan anak remaja kita. 

Remaja yang lebih muda mungkin hanya ingin tahu tentang seks dan tubuh manusia, dalam hal ini kita dapat membagikan sumber yang sesuai dan bisa menjawab pertanyaan mereka.

Baca Juga: Login belajar.id, Cara Mudah Akses Layanan Belajar Online dari Kemdikbud

Pornografi feminis yang etis memang ada. Tetapi, meskipun menonton pornografi yang tepat sebagai rekreasi bisa sangat menyehatkan.

Tapi banyak pornografi yang mudah diakses oleh anak-anak bisa berupa kekerasan. Telah terbukti meningkatkan kekerasan seksual pada remaja yang menontonnya.

3. Bicarakan tentang Seperti Apa Hubungan Seksual Yang Sehat

Sekali lagi, mulailah diskusi dengan anak-anak kita saat menonton media atau setelah kita melihat contoh hubungan yang sehat atau buruk. 

Baca Juga: Hubungan COVID-19 dengan Telinga Berdenging, Simak Faktanya Berikut

Tanyakan bagaimana perasaan mereka dan apa yang mereka pikirkan, dan buat mereka berpikir kritis tentang apa artinya menjadi pasangan romantis yang penuh perhatian dan apa artinya diperhatikan.

Mengajari anak-anak kita tentang persetujuan mungkin tampak canggung atau asing, tidak hanya karena itu melibatkan subjek seks.

Tetapi juga karena mayoritas orang dewasa saat ini tidak mendapatkan pendidikan persetujuan sebagai anak-anak. 

Baca Juga: 9 Cara Menanam Tanaman Hias Tagetes Erecta Beserta Perawatannya

Namun, salah satu aspek pengasuhan yang paling berharga adalah kemampuan kita untuk menciptakan standar baru dan meningkatkan kehidupan generasi berikutnya.

Memastikan bahwa anak-anak kita sepenuhnya memahami konsep-konsep seperti otonomi tubuh dan persetujuan verbal.

Hail ini dapat sangat membantu dalam memastikan bahwa hubungan romantis mereka lebih aman, lebih sehat, dan lebih bahagia.

Bahkan jika kita memiliki anak yang lebih besar dan ketinggalan pelajaran sebelumnya, tidak ada kata terlambat untuk mulai mengajari anak kita tentang pentingnya persetujuan seksual.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler