Network
RINGTIMES BALI – Telinga berdenging atau Tinnitus merupakan salah satu gejala yang timbul akibat dampak Covid-19. Hal tersebut dapat berujung pada gangguan pendengaran.
Biasanya, penyebab tinnitus ini yaitu terkait usia, cedera telinga, ataupun masalah lainnya. Namun, dalam penelitian baru ditemukan bahwa gangguan tersebut termasuk dalam gejala jangka panjang Covid-19
Gejala yang disebabkan virus corona ini rata-rata akan muncul sekitar lima hingga enam hari setelah seseorang tersebut pertama kali terpapar virus corona. Namun, bisa juga setelah 14 hari setelah terinfeksi.
Baca Juga: Vitamin C dapat Mencegah COVID-19, Kasus Semakin Bertambah hingga Desember 2020
Di antara banyak gejala klinis COVID-19 lainnya, tinnitus telah diamati sebagai gejala utama karena peningkatan keluhan dari pasien virus corona. Kondisi tersebut berdampak besar pada kualitas hidup pasien, mempengaruhi emosi, konsentrasi dan kualitas tidur.
Tinnitus ditandai dengan dering atau suara mendengung disalah satu atau kedua telinga sekaligus, hal itu bisa terjadi secara terus-menerus ataupun secara berkala. Akibatnya, hal tersebut dapat berkembang menjadi gangguan pendengaran.
Dilansir Ringtimesbali.com dari Boldsky, sesuai laporan yang disebutkan dalam penelitian, keterlibatan neurologis virus korona ditemukan pada sekitar 30 persen pasien COVID-19, terutama dengan gejala otoneurologis (terkait dengan telinga).
Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Positif Covid-19, Cek Gejala Terbaru Menurut CDC
Penelitian ini didasarkan pada hasil kuesioner dan dievaluasi berdasarkan tanggapan dari pasien yang didiagnosis dengan COVID-19. Penelitian tersebut melibatkan sekitar 43 pasien (28 laki-laki dan 15 perempuan) dari 185 kasus positif dilaporkan tinnitus yang ditandai sebagai berikut:
