“Tindakan ofensif majalah Prancis, yang diulangi dengan dalih kebebasan berbicara, telah melukai perasaan monoteis dunia, merupakan langkah provokatif dan penghinaan terhadap nilai-nilai dan keyakinan Islam lebih dari satu miliar Muslim di dunia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Tanggapi Pelecehan Terhadap Nabi Muhammad, Pemerintah Indonesia Panggil Dubes Prancis
Khatibzadeh membela kebebasan berbicara tetapi juga menyarankan bahwa masalah yang berkaitan dengan kontroversi Charlie Hebdo bukanlah tentang kebebasan berbicara, tetapi tentang serangan terhadap "hidup berdampingan secara damai antara manusia".
“Berbeda dengan langkah ofensif yang dilakukan oleh majalah, kebebasan berbicara adalah nilai yang sangat tinggi yang harus digunakan secara konstruktif sejalan dengan hidup berdampingan secara damai dari umat manusia dan pemahaman lebih lanjut antar agama,” kata juru bicara tersebut, menurut Kementerian Luar Negeri. situs web.***