Vanuatu dan Budaya Rasisme, Benarkah telah Mengakar di Dunia?

- 4 Oktober 2020, 12:47 WIB
Vanuatu dan Rasisme, Benarkah telah Mengakar di Dunia?
Vanuatu dan Rasisme, Benarkah telah Mengakar di Dunia? /pixabay.com/S. Hermann & F. Richter/

Sesungguhnya rasisme bukan kali ini saja terjadi dan tidak hanya terjadi di bumi Indonesia bahkan seluruh dunia mengalaminya.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Vanuatu, Negara yang Serang Indonesia pada Sidang PBB, Dulu Bernama Hebrides Baru

Dikutip RINGTIMES BALI dari theconversation.com, selain rasisme yang terjadi pada negara Vanuatu, kematian tragis Floyd ini telah memicu protes terhadap praktik rasisme dan tindak kekerasan yang dilakukan polisi. Berbagai protes ini mendorong anggota Kongres AS menyusun rancangan undang-undang (RUU) untuk menghentikan penyalahgunaan kekerasan yang dilakukan oleh polisi.

Selain itu, di Inggris dan Belgia, patung-patung para figur pada masa kolonial yang dikenal rasis, dipindahkan. Berbagai film dan acara televisi yang mengandung unsur rasisme juga telah dihentikan penayangannya.

Tak hanya kasus George Floyd rasisme juga terjadi di Australia

Baca Juga: Profil Bob Loughman, Perdana Menteri Vanuatu Ternyata Pernah Menjadi Menteri Pendidikan

Tak hanya Vanuatu dan di AS, studi yang diterbitkan dalam Journal of Australian Indigenous Issues menyebut jika penduduk kulit putih Australia menunjukkan gejala rasisme terhadap penduduk asli nya Aborigin.

Menurut peneliti Universitas Nasional Australia Siddharth Shirodkar, hasilnya menunjukkan bahwa “rata-rata sebagian besar peserta Australia - terlepas dari latar belakang - memiliki bias implisit terhadap Penduduk Asli Australia”.

Sepertiga responden menunjukkan bias implisit yang kuat terhadap orang Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres.

Baca Juga: Vanuatu Tuding Indonesia Langgar HAM di Papua, 'Tampar Balik' di PBB: Jangan Ceramahi Negara Lain

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: The Conversation Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x