Presiden AS Donald Trump Kehabisan Napas, namun Optimis Kembali dari Ketakutan Virus

- 4 Oktober 2020, 09:16 WIB
Presiden AS Donald Trump Kehabisan Napas, namun Optimis Kembali dari Ketakutan Virus
Presiden AS Donald Trump Kehabisan Napas, namun Optimis Kembali dari Ketakutan Virus /screenshot twitter/

Baca Juga: Gawat! Usai Donald Trump Bepergian tanpa Masker bersama Asisten nya, Kini Hope Hicks Positif Corona

Dr. Sean Conley, dokter Presiden Donald Trump, memberi pengarahan kepada wartawan di Walter Reed National Military Medical Center di Bethesda, Md., Sabtu, 3 Oktober 2020. Trump dirawat di rumah sakit setelah tertular virus corona. (Foto AP / Susan Walsh)
Dr. Sean Conley, dokter Presiden Donald Trump, memberi pengarahan kepada wartawan di Walter Reed National Military Medical Center di Bethesda, Md., Sabtu, 3 Oktober 2020. Trump dirawat di rumah sakit setelah tertular virus corona. (Foto AP / Susan Walsh) AP

Kemudian pada hari itu, dokter Gedung Putih, Sean Conley, mengatakan Trump '' lelah tetapi dalam semangat yang baik. " Presiden diangkut sore hari ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Md.

"Karena sangat berhati-hati, dan atas rekomendasi dokter dan ahli medisnya, Presiden akan bekerja dari kantor kepresidenan di Walter Reed untuk beberapa hari ke depan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dalam sebuah pernyataan.

Dr. Conley mengatakan pada hari Jumat bahwa sebagai tindakan pencegahan, presiden menerima koktail antibodi Regeneron Pharmaceuticals Inc. dosis delapan gram. Selain infus, dia telah mengonsumsi seng, vitamin D, famotidine, melatonin dan aspirin setiap hari, menurut Gedung Putih.

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ini Yang Akan Terjadi di AS Jika Kondisinya Memburuk

Antibodi monoklonal telah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan dalam mengobati pasien lebih awal dalam perjalanan penyakit mereka dan diberikan dengan infus tunggal.

Obat-obatan tersebut meniru antibodi alami yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk melawan virus. Agen paling canggih ini, yang sedang dikembangkan oleh Eli Lilly & Co. dan Regeneron, masih dalam uji klinis dan belum mendapatkan izin dari regulator.

Pasien yang memakai antibodi monoklonal Regeneron membersihkan lebih banyak virus dari sistem mereka daripada mereka yang memakai plasebo, tetapi perusahaan mengatakan awal pekan ini bahwa manfaat terbesar terlihat pada pasien yang belum memiliki respons kekebalan yang efektif.

Baca Juga: Usai Positif Covid-19, Dokter Ungkap Kondisi Donald Trump Saat Ini

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x