Network
RINGTIMES BALI - Hope Hicks, salah satu 'pembantu' terdekat Presiden Donald Trump, dinyatakan positif virus corona, seperti dilaporkan Blomberg dan The New York Times, Kamis 1 Oktober 2020 kemarin.
Hicks, yang menjabat sebagai penasihat presiden Donald Trump ini sempat melakukan perjalanan bersama ke rapat umum pada Rabu dan tanpa memakai masker bersama Donald Trump.
Hicks dinyatakan positif virus corona Kamis, menurut seorang pejabat pemerintah. Dia adalah asisten terdekat Donald Trump yang dites positif sejauh ini.
Baca Juga: Waduh! Tidak Semua Pasien Covid 19 Mendapat Perawatan Gratis Pemerintah
Dikutip RINGTIMES BALI dari huffpost.com, orang-orang yang dekat dengan Hope Hicks memberi tahu Bloomberg bahwa dia mengalami gejala virus corona. Namun, tidak jelas apa gejala tersebut dan untuk berapa lama dia mengalaminya.
Pejabat Gedung Putih telah mengetahui setidaknya sejak Rabu malam bahwa dia dinyatakan positif virus corona, lapor Times.
Seorang juru bicara Gedung Putih tidak mengonfirmasi tes positif Hope Hicks ketika ditanya, hanya mengatakan bahwa Donald Trump "menganggap kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri dan semua orang yang bekerja untuk mendukung dia dan rakyat Amerika dengan sangat serius."
Close Trump aide Hope Hicks traveled aboard Air Force One Tuesday. Here she is deplaning in Cleveland, without a mask. pic.twitter.com/pyegkSxChI— Monica Alba (@albamonica) October 2, 2020
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
“Operasi Gedung Putih bekerja sama dengan Dokter untuk Presiden dan Kantor Militer Gedung Putih untuk memastikan semua rencana dan prosedur memasukkan panduan CDC saat ini dan praktik terbaik untuk membatasi paparan Covid-19 semaksimal mungkin baik di kompleks maupun saat Presiden bepergian, ”Kata wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere.
Hicks, mantan model dan konsultan hubungan masyarakat yang sebelumnya bekerja untuk Trump Organization, kembali ke Gedung Putih sebagai penasihat Donald Trump pada Februari setelah mengundurkan diri pada Maret 2018 dari perannya sebagai direktur komunikasi Gedung Putih.
