Kronologis Detik-detik Ledakan di Lebanon Tewaskan 100 Orang, Presiden Sebut Kelalaian

- 5 Agustus 2020, 19:08 WIB
MATERIAL yang diduga jadi biang kerok dalam ledakan Beirut di Lebanon biasa dipakai dalam pertanian dan pernah meledak di Tianjin Tiongkok.* /AFP Photo/STR
MATERIAL yang diduga jadi biang kerok dalam ledakan Beirut di Lebanon biasa dipakai dalam pertanian dan pernah meledak di Tianjin Tiongkok.* /AFP Photo/STR /

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut ledakan dahsyat di area dekat Pelabuhan Beirut Lebanon terlihat seperti sebuah serangan mengerikan.

“Amerika Serikat siap membantu Lebanon. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat Lebanon dan akan berada di sana untuk membantu,” ujar Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu, 5 Agustus 2020.

“Sepertinya (ledakan di Lebanon) ini adalah serangan mengerikan,” kata Trump.

Baca Juga: Berikut 10 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Soal Ledakan di Beirut

Disebutkan juga bahwa Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan agar orang memakai masker dan tetap berada di dalam rumah.

Laporan awal menyatakan bahwa ada gudang kembang api. Kepala keamanan Lebanon, Abbas Ibrahim, kemudian menduga bahwa penyebab ledakan itu karena adanya bahan kimia mudah terbakar yang disimpan di sebuah gudang.

Namun, Menteri dalam negeri, Mohammed Fahmi, mengatakan amonium nitratlah yang menjadi penyebab ledakan itu.

Baca Juga: Innalilahi, Ternyata Ada Satu WNI jadi Korban Ledakan di Beirut

"Kalau penyebab ledakan itu kembang api, konyol,” kata Ibrahim.

"Tidak ada kembang api melainkan bahan yang sangat eksplosif dan saya tidak bisa meramalkan penyelidikan sepertinya ledakan itu terjadi di gudang bahan yang sangat eksplosif yang disita bertahun-tahun yang lalu,” katanya.***(Puji Fauziah/Pikiranrakyat-Bekasi.com)

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: The Guardian Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah