Sejarah : NATO

- 5 Agustus 2020, 18:30 WIB
Penandatanganan Perjanjian INF
Penandatanganan Perjanjian INF /

RINGTIMES BALI - Sering dikatakan bahwa Organisasi Perjanjian Atlantik Utara didirikan sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan oleh Uni Soviet. Ini hanya sebagian benar. 

Faktanya, penciptaan Aliansi adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk melayani tiga tujuan: menghalangi ekspansionisme Soviet, melarang kebangkitan militerisme nasionalis di Eropa melalui kehadiran Amerika Utara yang kuat di benua itu, dan mendorong integrasi politik Eropa.

Buntut dari Perang Dunia II adalah, melihat banyak bagian dari Eropa hancur dengan cara yang sekarang sulit untuk dibayangkan. Sekitar 36,5 juta orang Eropa tewas dalam konflik itu, 19 juta di antaranya warga sipil. 

Baca Juga: Menjijikan, Santap Nugget dari Mc'D Bocah Ini Tersedak, Ibunya Temukan Kain Masker Wajah

Kamp-kamp pengungsi dan penjatahan mendominasi kehidupan sehari-hari. Di beberapa daerah, angka kematian bayi adalah satu dari empat.

Jutaan anak yatim piatu berkeliaran di puing-puing bekas kota metropolis yang hancur. Di kota Hamburg di Jerman saja, setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.

Selain itu, Komunis yang dibantu oleh Uni Soviet mengancam pemerintah terpilih di seluruh Eropa. Pada bulan Februari 1948, Partai Komunis Cekoslowakia, dengan dukungan rahasia dari Uni Soviet, menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di negara itu.

Baca Juga: Apa itu Amonium Nitrat, Diduga Penyebab Ledakan di Lebanon ?

Kemudian, sebagai reaksi atas konsolidasi demokratis Jerman Barat, Soviet memb

lokade Berlin Barat yang dikuasai Sekutu dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di ibukota Jerman.

Heroisme Berlin Airlift memberi Sekutu masa depan beberapa pelipur lara, tetapi privasi tetap merupakan ancaman besar bagi kebebasan dan stabilitas.

Baca Juga: Cek Sarana dan Prasarana Sekolah, Sekda Bali Tinjau SMAN 7 Denpasar

Dengan mengingat hal ini, beberapa negara demokrasi Eropa Barat bersatu untuk mengimplementasikan berbagai proyek untuk kerja sama militer dan pertahanan kolektif yang lebih besar, termasuk pembentukan Uni Barat pada tahun 1948, kemudian menjadi Uni Eropa Barat pada tahun 1954. 

Pada akhirnya, ditentukan bahwa hanya perjanjian keamanan yang benar-benar transatlantik yang dapat mencegah agresi Soviet sementara secara bersamaan mencegah kebangkitan kembali militerisme Eropa dan meletakkan dasar bagi integrasi politik. ***

Editor: Ngakan Nyoman Anom Suardana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x