21.000 Warga Inggris Tewas, Bukan Karena Covid-19 Melainkan Kebijakan Lockdown, Ini Penjelasannya.

- 1 Agustus 2020, 12:34 WIB
Ilustrasi lockdown
Ilustrasi lockdown /Pixabay

Sebetulnya, hal ini telah diperingatkan oleh para dokter sejak Maret 2020, ketika Inggris baru saja mengambil langkah lockdown.

Dilaporkan jumlah pasien yang datang ke unit gawat darurat (UGD) berkurang hingga setengahnya.

Baca Juga: Nekat Loncat dari Gedung RSU, Pasien Covid-19 Tewas Ditempat

Sementara itu, pasien rujukan kanker telah turun drastis sampai 70 persen.

Penelitian lain mengatakan rendahnya akses bantuan medis bagi penderita kanker bisa menambah kasus kematian hingga 35.000 orang per tahun.

Jurnal terbaru yang dipublikasi di The Lancet Oncology menemukan harapan hidup sejumlah orang berkurang 20 tahun karena masalah ini.

Baca Juga: Gemparkan Dunia, Rusia Produksi Vaksin Corona Yang Sudah Diuji Klinis

Studi lainnya juga menduga dampak kematian akibat lockdown jauh lebih luas, bahkan melebihi jumlah korban tewas akibat virus corona.

Penemuan itu didasarkan pada analisis di Kantor Statistik Nasional Inggris oleh pakar dari Universitas Sheffield dan Loughborough dibantu Economic Insight.

Diperkirakan ada 21.544 kematian tambahan dengan rata-rata 2.693 orang per minggunya.

Halaman:

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x