Tos Arak Bali, Diplomasi Cerdas Wayan Koster

- 1 Agustus 2020, 11:17 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster tos Arak Bali dengan Menko Maritim dan dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.
Gubernur Bali, Wayan Koster tos Arak Bali dengan Menko Maritim dan dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio. /tim ringtimes bali/time ringtimes bali

RINGTIMES BALI- Tos Arak Bali menjadi tradisi di kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster disaat Pulau Dewata ini memasuki Tatanan Kehidupan Bali Era Baru.

Tos Arak Bali dilakukan Wayan Koster bersama Wakilnya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS di Kawasan Pariwisata Terpadu ITDC Nusa Dua.

Kegiatan yang dilaksanakan Kamis (30/7/20) tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio ketika keduanya melakukan kunjungan kerja ke Pulau Bali.

Baca Juga: Ingin Hilangkan Bau Sepatu Dengan Mudah Dan Cepat? Berikut Tipsnya

Ada 2 (dua,red) pesan khusus yang disampaikan Wayan Koster dalam acara Tos Arak Bali yang berlangsung di Peninsula Island The Nusa Dua, ITDC, Badung, Bali itu.

Pertama Gubernur Bali melakukan diplomasi ekonomi produk lokal Bali dihadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.

Mengingat keberadaan Arak Bali saat ini sudah mampu dilegalkan dalam Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Baca Juga: Arak Bali, ‘Obat’ Covid-19, Ini Penjelasan Gubernur Koster

Secara nasional, Wayan Koster sudah berhasil mengimplemantasikan Program Tri Sakti Bung Karno yang salah satunya menciptakan kemandirian secara ekonomi atau ekonomi berdikari yang akarnya adalah kedaulatan rakyat.

Keberpihakan Gubernur Koster terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai petani minuman khas Bali seperti Arak, Tuak, Brem ini dengan tegas secara terkonsep dikampanyekannya dihadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.

Karena Wayan Koster meyakini, tujuan dilahirkannya Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali ini untuk mendukung pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dengan berbasis budaya sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dan kesimpulannya Pulau Bali berhasil membangun pondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mewujudkan Bali Berdikari dibidang Ekonomi.

Baca Juga: Puluhan Pemotor Terjaring Operasi Lempuyang 2020

Lebih dari itu, penggunaan produk arak Bali juga merupakan keseriusan Wayan Koster untuk mengimplementasikan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.

“Astungkara, Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali dan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali ini bisa mensejahterakan petani dan produsen minuman Permentasi dan Destilasi khas Bali,” ujar Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Ia menambahkan, pihaknya ingin agar dibuatkan koperasi khusus para petani arak. Bila perlu hulu dan hilirnya mereka adalah di koperasi.

Baca Juga: Dua Remaja Belasan Tahun Nekat Mencuri Demi Hidupi Sang Pacar

"Saya akan kembangkan menjadi industri, karena saya ingin agar arak tradisional Bali ini bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat perdesaan di Pulau Dewata," ujarnya.

Secara inovasi, Wayan Koster yang merupakan mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan dengan tekad yang kuat ingin mengembangkan industri arak Bali yang dipadukan dengan kemasan dan label BARAK untuk kebutuhan wisatawan dan ekspor.***

Editor: Moh. Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x