Selain Dihajar Covid-19, Kini Negara Cina Diserbu Kasus Rabies yang Melonjak Tajam

- 28 Juli 2020, 15:00 WIB
Vaksin rabies terhadap anjing: Di saat banyak orang yang terluka akibat gigitan anjing dan kucing, justru stok vaksin rabies di Tiongkok semakin menipis akibat Covid-19./ANTARA FOTO
Vaksin rabies terhadap anjing: Di saat banyak orang yang terluka akibat gigitan anjing dan kucing, justru stok vaksin rabies di Tiongkok semakin menipis akibat Covid-19./ANTARA FOTO /

Baca Juga: DPO Kasus Pencurian Rp 1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut Berhasil Ditangkap Tim Elang

"Faktor itu tidak bisa dimungkiri sangat berdampak pada produksi vaksin sehingga stok berkurang pada Januari-Februari. Tapi tingginya kesenjangan antara produksi dan permintaan sudah bisa cepat teratasi pada Maret," kata Tao Lina, pakar vaksin dari Shanghai mencoba menenangkan masyarakat seperti dikutip Global Times.

Produsen vaksin Liaoning Chengda Co Ltd menggeliatkan lagi produksinya pada 2 Maret agar bisa menghasilkan 800.000 dosis vaksin per bulan, sama dengan kapasitas produksi pada 2019.

Nilai produksi vaksin rabies di China mencapai 4 miliar yuan atau sekitar Rp8,3 triliun, demikian data yang dikutip situs berita keuangan China eeo.com.

Baca Juga: Sentil Jerinx, Hotman Paris Celoteh Minta Pemain Musik Itu di Dibawa ke Kuburan

"Saat tinggal di rumah selama pandemi, masyarakat banyak menghabiskan waktunya bersama binatang piaraan. Hal ini memungkinkan peningkatan serangan anjing pada manusia," kata Tao mengemukakan alasan lain dari tingginya permintaan vaksin rabies tersebut.

Di China kasus rabies menduduki peringkat kelima penyakit menular yang menyebabkan kematian, setelah AIDS, TBC, Hepatitis A, dan Hepatitis B.

Pada 2019 terdapat 276 orang di China tewas akibat rabies. Pada 2007 jumlah kematiannya pernah mencapai anngka 3.300. ***(Dadang Setiawan/galamedianews.com)

 
 

 

Halaman:

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah