Aktivitas militer Tiongkok yang menguat di Laut China Selatan menjadi penyebab langkah 'mundur' Filipina.
Baca Juga: [Update Covid-19] di Bali Positif Tambah 43 Lagi-lagi dari Transmisi Lokal, Total 3.157 Orang
Bukan hanya soal agresivitas Beijing, janji-janji negara komunis itu ternyata hanya terasa seperti angin lalu.
Manila diiming-imingi banyak investasi, namun tak semuanya benar-benar direalisasikan.
Publik Filipina semakin suram ketika melihat bagaimana Tiongkok dinilai kurang bertanggung jawab pada penyebaran virus corona Covid-19.
Baca Juga: Pernah Sakit Kepala Di Bagian Belakang Mata? Anda Harus Tahu Penyebabnya!
Demi menyelamatkan bagian mereka di Laut China Selatan, Filipina pun buru-buru membangun dermaga di Pulau Thitu, Kepulauan Spratlys.
Dengan dermaga tersebut, Duterte bisa memperbaiki lapangan terbang kecil yang sempat ditunda oleh pendahulunya, Presiden Benigno Aquino III.
Keputusan Benigno diambil demi menunggu hasil Mahkamah Internasional terhadap sengketa Laut China Selatan.
Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra Bikin Pening, ICW Desak DPR Gunakan Hak Angket