Sejak menduduki kursi kepresidenan pada 2016, Duterte terus berupaya mencari celah agar bisa menjauh dari AS dan mengakrabkan diri dengan Tiongkok.
AS maupun Filipina tak membahasnya lebih lanjut, walau sempat berdikusi mengenai keputusan kerja sama militer.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks, Pertanyaan Jokowi: Kalian Setuju Kalau Saya Mundur?
Kementerian Luar Negeri Filipina minggu lalu menyebut pemutusan Kesepakatan Tentara Kunjungan AS-Filipina disebabkan oleh 'alasan politik dan pembangunan regional'.
Akademisi yang pakar dalam kebijakan luar negeri Filipina, Richard Heydarian mengatakan Manila memang menyamarkan alasan di balik keputusan tersebut.
Akan tetapi, ia melihat dengan 'sangat jelas' ketegasan Tiongkok dalam mengklaim Laut China Selatan menjadi pertimbangan yang sebenarnya.
"Saya pikir Duterte sedang mengupayakan yang terbaik untuk mengkalibrasi hubungan Filipina tak hanya dengan AS, namun juga Tiongkok," ujarnya.