Diketahui, para demonstran membawa poster bertuliskan #SupportCDM #SaveMyanmar. CDM (The Civil Disobedience Movement) ini mengacu pada gerakan pembakangan sipil.
Gerakan ini memperlihatkan dokter, insinyur, dan profesi lainnya di Myanmar menolak untuk bekerja sampai pemimpin politik terpilih dibebaskan dan mengembalikan negara ke pemerintahan sipil.
Beberapa demonstran tampak berpose sambil memegang papan merah bertuliskan “Gabung CDM” di depan kendaraan militer.
Baca Juga: 10 Tahun Bebas, Kini Rakyat Myanmar Dihantui Ketakutan Rezim Militer
Sebelumnya di hari Minggu duta besar Amerika Serikat, Kanada, serta 12 negara di Eropa yang lainnya meminta agar pasukan keamanan Myanmar menahan diri dari tindak kekerasan terhadap demonstran.***