Kisah Pembunuhan Wanita Mongolia Altantuya Belum Terungkap, Diduga Seret Pejabat Tinggi di Malaysia

- 9 Februari 2021, 10:15 WIB
Pembunuhan wanita asal Mongolia, Altantuya di Malysia masih menjadi misteri.
Pembunuhan wanita asal Mongolia, Altantuya di Malysia masih menjadi misteri. /Instagram.com/@ trpmsia

Diketahui wanita ini dibunuh secara sadis oleh dua tersangka. Ia dibunuh ditembak dan diledakan diantara tanggal 19 Oktober 2006 pukul 21.00 atau 20 Oktober pukul 01.00 pagi di Mukim Bukit Raja, yang berdekatan dengan Shah Alam, Selangor.

Setelah 17 hari setelah pembunuhan pada tanggal 7 November 2006, ditemukan sisa jasad nya di lokasi tersebut.

Dari penyelidikan ini diduga Altantuya dibunuh dengan cara ditembak dua kali dan jasadnya diledakan.

Baca Juga: Diduga Lakukan 'Pembunuhan Tak Sengaja' , Polisi Geledah Rumah Dokter Pribadi Maradona

Setelah jasadnya diledakan tidak ada pengakuan lebih lanjut terkait pembunuhan itu. Atas pengakuan inspektur dan kopral itu, sementara ARB dan tiga anak buahnya tidak ada kelanjutannya bahkan anak buahnya yang polisi dilepaskan lantaran tidak cukup bukti.

Usai terjadinya pembunuhan ini, banyak spekulasi muncul terkait motif pembunuhan Altantuya, berikut spekulasinya dikutip dari kanal video YouTube yang diunggah Nadia Komara, 30 Januari 2021:

- Diduga ia mata-mata asing

Adanya spekulasi ini muncul berdasarkan pengakuan kepala wanita inspektur polisi memberikan perintan untuk membunuh berdasarkan perintah yang datang langsung dari pejabat tinggi bos ARB, intruksinya adalah menangkap dan membunuh Altantuya.

Baca Juga: Benarkah Covid Membunuh Remaja dibandingkan Lansia, Simak Ini Penjelasannya

Jika dugaan ini benar maka pihak intelijen Malaysia pastinya akan menutup kasus pembunuhan tersebut dengan alasan menjaga keamanan negara. Namun mengapa inspektur dan kopral tetap ditangkap? Bahkan tidak ada perlindungan keamanan kepada dua tersangka yang ditangkap itu tadi.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah