Nyatakan 'Kalah Perang' Dokter dan Perawat Desak Filipina Lockdown

2 Agustus 2020, 09:07 WIB
Dokter dan perawat di Filipina mengaku kewalahan menghadapi penambahan pasien virus corona. /

RINGTIMES BALI - Jutaan dokter dan perawat di Filipina mendesak Presiden Rodrigo Duterte kembali menerapkan lockdown di Kota Manila.

Itu dilakukan setelah para dokter dan perawat tersebut mengakui'kalah perang' melawan Covid-19 (virus corona).

Seruan itu dilontarkan 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat.

Baca Juga: Viral! Daging Kurban Bergerak Sendiri Saat Hendak Dipotong, 'Emak' Pun Takut

Mereka memperingatkan runtuhnya sistem layanan kesehatan akibat meningkatkan infeksi baru virus corona tanpa kontrol ketat di ibu kota dan provinsi-provinsi sekitar.

Seperti diketahui, Filipina adalah negara di Asia Tenggara tertinggi kedua kasus penyebaran virus corona di bawah Indonesia. Filipina pada Jumat (31/7/2020) mencatat peningkatan kasus harian terbesar selama dua hari berturut-turut sebanyak 4.063 kasus.

“Para pekerja kesehatan kita kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berhenti mendatangi rumah sakit-rumah sakit kita untuk perawatan darurat,” ungkap pernyataan kelompok yang dipimpin Philippine College of Physicians (PCP) dalam surat untuk Duterte.

Baca Juga: Turis yang Sempat Ngaku Dirampok, Akhirnya Dideportasi

“Kita mengalami kalah perang melawan Covid-19,” papar pernyataan PCP.

Sebagaimana dikutip dari Galamedianews dalam artikel "Jutaan Dokter dan Perawat di Filipina Angkat Bendera Putih Ngaku Kalah Perang dari Virus Corona".

Istana Kepresidenan menyatakan pihaknya menampung semua masukan dari berbagai pihak untuk dibahas dalam rapat mendatang membahas pandemi itu namun karantina saja tidak cukup.

Baca Juga: Obyek Wisata Dibuka Kembali, Ini Fakta Bandara Ngurah Rai

“Istana memahami sulitnya menyeimbangkan antara kesehatan publikdan kesehatan ekonomi bangsa,” ujar juru bicara Duterte, Harry Roque.

Pada pertengahan Maret, Duterte menerapkan salah satu lockdown paling ketat dan terlama di dunia, di ibu kota dan provinsi lain untuk memerangi virus itu.****(Dicky Aditya / Galamedianews)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler