China Kembali Kirim Pesawat Tempur, Amerika Serikat Siap Dukung Taiwan

26 Januari 2021, 06:00 WIB
China kembali mengirimkan pesawat tempur ke Taiwan, sehingga Amerika Serikat siap beri dukungannya pada Taiwan. /Defence-Imagery/Pixabay

RINGTIMES BALI - Pesawat angkatan udara China termasuk 12 jet tempur memasuki zona pertahanan udara Taiwan beberapa hari setelah pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Setelah delapan pesawat pembom China dan empat pesawat jet tempur terbang ke zona pertahanan Taiwan pada Sabtu di Laut China Selatan, 15 lagi terbang ke ruang udara yang sama pada Minggu.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan China mengirim enam pesawat tempur J-10, empat J-16, dua SU-30, pesawat pengintai Y-8, dan dua pesawat anti-kapal selam Y-8.

Baca Juga: Pesawat China Masuki Zona Pertahanan Taiwan, AS Beri Dukungan Untuk Lawan Beijing

Angkatan udara Taiwan dikirim untuk menanggapi, tambahnya.

"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," kata kementerian itu.

China belum berkomentar. Sebelumnya dikatakan tindakan itu ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan negara dan dirancang sebagai peringatan terhadap "kolusi" antara Amerika Serikat dan Taiwan.

China memandang Taiwan yang secara demokratis memerintah Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu, yang mendapat dukungan bipartisan kuat dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Inggris dan Afrika Selatan Melaporkan Varian Baru Virus Corona Lebih Mudah Menular

Tetapi aktivitas China selama akhir pekan menandai peningkatan pengiriman pesawat jet tempur dan pembom daripada pesawat pengintai seperti yang umumnya terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat  mengatakan "mencatat dengan prihatin pola upaya (China) yang sedang berlangsung untuk mengintimidasi tetangganya, termasuk Taiwan".

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis," kata juru bicara Ned Price.

Baca Juga: Pompeo Cabut Pembatasan Taiwan dan Amerika Serikat, Pengamat Sebut Ada Maksud Lain

Amerika Serikat akan terus memperdalam hubungan dengan Taiwan dan memastikan pertahanannya dari ancaman China sambil mendukung penyelesaian masalah secara damai antara kedua belah pihak, kata pernyataan itu.

“Komitmen kami untuk Taiwan sangat kuat dan berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan dan di dalam kawasan,” tambahnya.

Kementerian luar negeri Taiwan mengucapkan terima kasih atas dukungan Amerika Serikat. Ia juga akan bekerja sama dengan pemerintah Biden untuk memperkuat kemitraan mereka.

Baca Juga: Misteri Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda, Sempat Alami Hal Aneh Ini

Amerika Serikat mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 1979 tetapi secara hukum diperlukan untuk memastikan Taiwan dapat mempertahankan diri.

Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, juga menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk Taiwan setelah duta besar de facto pulau itu di Washington, Hsiao Bi-khim, menghadiri sumpah Biden.

Tsai telah berusaha untuk meningkatkan pertahanan pulau itu dengan membeli senjata Amerika Serikat senilai miliaran dolar, termasuk jet tempur F-16 yang ditingkatkan, drone bersenjata, sistem roket, dan rudal Harpoon yang mampu mengenai kapal dan sasaran darat.

Baca Juga: Pesawat Hantu P-40, Simpan Misteri Perang Dunia II Yang Belum Terpecahkan

Dia juga telah meningkatkan dukungan untuk industri senjata asli Taiwan, termasuk meluncurkan program untuk membangun kapal selam baru untuk melawan kemampuan angkatan laut China yang terus berkembang.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler