RINGTIMES BALI - Penelitian baru di Inggris dan Afrika selatan menunjukkan bahwa varian virus corona baru dapat menular lebih mudah daripada jenis virus corona biasa atau liar.
Lima puluh lima negara kini telah melaporkan keberadaan varian virus corona B.1.1.7, yang awalnya diidentifikasi di Inggris, dan 23 negara telah mengidentifikasi varian 501Y.V2, yang awalnya diidentifikasi di Afrika Selatan.
Mutasi varian mengubah struktur lonjakan yang merupakan mekanisme yang digunakan virus corona untuk menempel pada sel.
Baca Juga: Pompeo Cabut Pembatasan Taiwan dan Amerika Serikat, Pengamat Sebut Ada Maksud Lain
Dilansir dari the Guardian, Dua studi terpisah telah melihat transmisibilitas dari varian B.1.1.7, yaitu seberapa mudah ia menyebar.
Satu makalah dari para peneliti di Center for Mathematical Modeling of Infectious Diseases (CMMID) di Inggris , menggunakan pemodelan untuk mengeksplorasi penjelasan berbeda untuk lonjakan prevalensi varian B.1.1.7.
Mereka menemukan bukti kuat tentang transmisibilitas relatif lebih tinggi yang diperkirakan 56% lebih tinggi daripada varian yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pemain Drama Korea 'School 2017' Song Yoo Jung Meninggal Dunia
Mereka juga mengakui bahwa ada mekanisme lain yang mungkin menghasilkan hasil yang serupa, seperti peningkatan durasi penularan virus.
Studi lain, dengan para peneliti yang bekerja sama dari beberapa institusi , memperkirakan penularan B.1.1.7 di Inggris menjadi sekitar 47% lebih tinggi daripada jenis virus corona lainnya.