BRI Dukung UMKM Kembangkan Digitalisasi Produk untuk Adopsi Kemajuan Teknologi Informasi

- 18 Juni 2021, 13:49 WIB
 Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto. BRI mendorong UMKM untuk mengembangkan digitalisasi produk dan pelayanan digital dalam mengadopsi kemajuan teknologi informasi.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto. BRI mendorong UMKM untuk mengembangkan digitalisasi produk dan pelayanan digital dalam mengadopsi kemajuan teknologi informasi. /Dok. BRI

RINGTIMES BALI – Berbagai strategi dalam rangka mengembangkan UMKM di Tanah Air telah banyak diterapkan oleh BRI.

Strategi tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto dalam acara bergengsi UN Global Compact Leaders Summit 2021 yang berlangsung secara online pada Rabu 16 Juni 2021.

Amam yang juga sebagai pembicara dalam sesi Strategic Partnership for Sustainable SMEs, menyampaikan masa depan UMKM tergantung pada keberhasilan pelaku usaha dalam mengadopsi kemajuan teknologi informasi.

Baca Juga: Kinerja Cemerlang, BRI Raih 3 Penghargaan Asia Private Banking Award

Karena itu pihaknya terlibat langsung mengedukasi UMKM dalam penyiapan produk, pengemasan, pembukuan dan manajemen.

“Agar UMKM lebih profesional dalam pengembangan dan pengelolaan usaha. Kemudian mengedukasi UMKM cara kerja digitalisasi, cara menggunakan produk digital untuk mendorong UMKM lebih aktif menggunakan produk digital milik bank dalam transaksi bisnis sehari-hari,” ujarnya.

Selanjutnya, BRI membantu UMKM mempersiapkan dan memperkenalkan berbagai platform online termasuk untuk memamerkan dan memperdagangkan produk mereka sendiri.

Baca Juga: BRI Penyumbang Dividen Terbesar, Pinjaman Ultra Mikro Semakin Digencarkan

Hal tersebut bertujuan mendorong tindakan inovatif dalam upaya pemasaran produk melalui pasar online dan e-commerce.

"UMKM menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 93% angkatan kerja dan UMKM merupakan segmen usaha yang hampir tidak terpengaruh," kata Amam.

"BRI berperan dalam memberdayakan UMKM, salah satunya dengan mengarahkan pelaku UMKM guna mempersiapkan berpartisipasi di pasar global melalui kegiatan business matching yang diadakan BRI setiap tahun dengan nama “BRI BRILIAN PREUNEUR,” lanjut Amam.

Baca Juga: BRI Jadi Perusahaan Induk Holding BUMN sektor UMi-UMKM

“Kami menyadari bahwa BRI tidak dapat mengembangkan dan menumbuhkan UMKM dengan sendirinya. Kami perlu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah Indonesia, anggota DPR, badan regulasi, lembaga internasional, korporasi, dan sebagainya,” lanjut Amam menerangkan.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan skema relaksasi di mana kualitas pinjaman diukur melalui kemampuan untuk memenuhi jadwal pembayaran.

Pemerintah pun menerbitkan peraturan tentang subsidi bunga pinjaman UMKM dan membayar polis asuransi kredit default untuk memberikan jaminan kepada industri perbankan.

Baca Juga: Kisah Sukses Nasabah BRI Berbisnis Kerupuk Kulit Beromzet Ratusan Juta

Hal itu disambut BRI dengan menerapkan strategi Bisnis Mengikuti Stimulus atau business follow stimulus.

BRI fokus untuk mengembangkan portofolio kreditnya melalui pinjaman bersubsidi baik subsidi bunga maupun subsidi asuransi kredit macet. Strategi ini membuat BRI tetap mampu menumbuhkan kreditnya sebesar 3,9% pada 2020.

Selain itu sejak Maret 2020, BRI merestrukturisasi sebesar Rp260 triliun dari pinjamannya guna mencegah penurunan bisnis klien yang lebih dalam. Hal tersebut membantu bisnis bertahan selama pandemi.

Baca Juga: BRI Targetkan Penyaluran Kredit Mikro Hingga 45 Persen pada Tahun 2025

Di sisi lain, pemerintah menargetkan peningkatkan pembiayaan secara bertahap bagi UMKM yang dianggap sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.

Portofolio kredit UMKM di industri perbankan diproyeksikan meningkat dari 20% pada 2020 menjadi 30% pada tahun 2024.

Menurut Amam hal ini menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi pihaknya sebagai lembaga terbesar di Indonesia dan mungkin dunia yang fokus pada segmen UMKM.

Baca Juga: Kisah Sukses Nasabah BRI Memasarkan Kerajinan Bali ke Mancanegara

Hal ini mendorong BRI untuk menemukan pertumbuhan baru. Pihaknya melihat peluang besar tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif di segmen mikro.

Bahkan BRI sudah lama masuk lebih dalam ke pasar yang lebih bawah yaitu ultra mikro.

Untuk pengembangan ultra mikro Amam memaparkan strategi pihaknya yaitu dengan kredit yang lebih kecil hingga Rp10 juta. Selain itu memberikan tenor pendek serta layanan yang lebih efisien dan cepat.

Baca Juga: Kolaborasi BRI dengan BP-Tapera dan KSEI, Perkuat Pengelolaan Dana Perumahan

Penerapan strategi ini menurutnya akan membutuhkan digitalisasi karena harus menemukan cara yang paling efisien untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan cepat.

Untuk menuju kearah sana pihaknya saat ini fokus pada transformasi bisnis di 2 area yaitu digital dan budaya.

“Dalam hal ini, kami terus berusaha untuk mendigitalkan proses bisnis kami dan untuk menemukan dan menciptakan model bisnis baru,” paparnya.

Baca Juga: Kolaborasi BRI dengan BP-Tapera dan KSEI, Perkuat Pengelolaan Dana Perumahan

“Kami tahu bahwa digital hanyalah alat, pada saat yang sama, kami juga perlu mengubah cara kami melakukan bisnis, oleh karena itu transformasi budaya juga harus dilakukan secara bersamaan,” lanjutnya.

Sebagai gambaran, catatan penyaluran kredit BRI sepanjang kuartal I/2021 sebesar Rp914,19 triliun dengan porsi kredit UMKM mencapai 80,6% dari total portofolio kredit BRI tersebut.

Kontribusi kredit segmen UMKM tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78,31%.

Perseroan pun memperkirakan, pada rentang tahun 2020 hingga 2025 terdapat lebih dari 45 juta usaha mikro potensial yang siap menyerap kredit.

Dari jumlah tersebut, sekitar 22 juta usaha mikro diantaranya diperkirakan menyerap kredit usaha rakyat mikro.

Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM, usaha mikro memiliki peran yang ‘makro’ dalam menopang perekonomian nasional.

Usaha mikro pun memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan ke depan.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah