"BRI berperan dalam memberdayakan UMKM, salah satunya dengan mengarahkan pelaku UMKM guna mempersiapkan berpartisipasi di pasar global melalui kegiatan business matching yang diadakan BRI setiap tahun dengan nama “BRI BRILIAN PREUNEUR,” lanjut Amam.
Baca Juga: BRI Jadi Perusahaan Induk Holding BUMN sektor UMi-UMKM
“Kami menyadari bahwa BRI tidak dapat mengembangkan dan menumbuhkan UMKM dengan sendirinya. Kami perlu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah Indonesia, anggota DPR, badan regulasi, lembaga internasional, korporasi, dan sebagainya,” lanjut Amam menerangkan.
Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan skema relaksasi di mana kualitas pinjaman diukur melalui kemampuan untuk memenuhi jadwal pembayaran.
Pemerintah pun menerbitkan peraturan tentang subsidi bunga pinjaman UMKM dan membayar polis asuransi kredit default untuk memberikan jaminan kepada industri perbankan.
Baca Juga: Kisah Sukses Nasabah BRI Berbisnis Kerupuk Kulit Beromzet Ratusan Juta
Hal itu disambut BRI dengan menerapkan strategi Bisnis Mengikuti Stimulus atau business follow stimulus.
BRI fokus untuk mengembangkan portofolio kreditnya melalui pinjaman bersubsidi baik subsidi bunga maupun subsidi asuransi kredit macet. Strategi ini membuat BRI tetap mampu menumbuhkan kreditnya sebesar 3,9% pada 2020.
Selain itu sejak Maret 2020, BRI merestrukturisasi sebesar Rp260 triliun dari pinjamannya guna mencegah penurunan bisnis klien yang lebih dalam. Hal tersebut membantu bisnis bertahan selama pandemi.
Baca Juga: BRI Targetkan Penyaluran Kredit Mikro Hingga 45 Persen pada Tahun 2025