Tak hanya keberhasilan tindakan pencegahan yang melibatkan peran desa adat, Gubernur Koster juga menyampaikan keberhasilan penanganan bagi pasien yang terinfeksi Covid – 19.
Baca Juga: Serapan Dana Bansos Covid-19 di Bali Ratusan Miliar Kemana? Aneh, Produk Pangan Lokal Belum Terserap
Melalui satu riset berbahan dasar arak lokal yang digagas olehnya, para pasien yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona mampu dipulihkan dalam waktu yang relatif sangat singkat dibandingkan metode standar yang menggunakan peningkatan antibodi pasien.
“Melalui teknik ini, prosentase penyembuhan pasien terus meningkat. Saat ini hanya tersisa kurang lebih sekitar 500 pasien yang masih dirawat, baik dirawat di RS bagi yang sakit maupun cukup karantina bagi yang kondisinya sehat. Pasien cukup diterapi tuga kali sehari, dan saat dilakukan uji Swab pada hari ketiga sudah dinyatakan negatif. Namun sayangnya izin edar penemuan riset ini belum keluar, jadi kita baru bisa menerapkan terapi ini hanya kepada pasien yang dikarantina," ujar Gubernur.
Gubernur yang sebelumnya menjabat anggota DPR RI tiga periode ini juga memanfaatkan momen tersebut untuk memaparkan secara detail visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sedang dilaksanakan Pemprov Bali.
Baca Juga: Pandemi, Pilwali Digeser 9 Desember 2020, KPU Denpasar 'Ngebut' Sosialisasikan Pencalonan Paslon
Dengan tujuan Majelis Sinode bisa menjadi wadah untuk memberikan pemahaman kepada umatnya serta mengintegrasikan dengan program – program yang akan dilaksanakan ke depan sehingga bisa mendukung upaya pemerintah mewujudkan kemajuan masyarakat Bali.***(BIL)