RINGTIMES BALI - Sungguh malang nasib Yeni Susilawati (40). Setelah hartanya dan harta keluarganya, sang suami malah kabur meninggalkannya bersama buah hati yang masih berusia dua tahun.
Baca Juga: Gara-Gara Covid, Tahun Ini Tak Ada Paskibraka
Kisah pilu dialami oleh wanita asal Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana ini bermula dari perkenalannya dengan MRN (50), sekitar 12 tahun lalu. Saat itu Susilawati berstatus janda anak satu
Dari perkenalannya dengan MRN, warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Jembrana, mereka sering berkomonikasi melalui telpon maupun pesan singkat. Bahkan mereka sering janjian bertemu di suatu tempat.
Baca Juga: Kabar Duka, Pedagang Nasi di Giayar Meninggal Komplikasi Covid 19
Dari komonikasi dan pertemuan itulah, diantara mereka tumbuh benih-benih cinta. Hingga mereka sepakat untuk menjalani hubungan asmara alias berpacaran. Sayangnya jalinan asmara yang mereka jalani secara sembunyi-sembunyi lantaran MRN sudah memiliki istri syah dan telah memiliki anak.
"Saya tahu status dia (MRN) saat itu sudah memiliki istri. Tapi karena saya cinta sama dia, saya menerima dia meskipun telah beristri. Dia sangat perhatian sama dan sayang sama saya," tuturnya, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Kasus Kematian Babi di Gianyar Nihil
Saat berpacaran menurut Susilawati, kekasihnya itu masih menjabat sebagai kelian adat di desanya. Kemudian karena saling mencintai mereka memutuskan untuk menikah secara Agama Hindu dan pelaksanaan pebiokaonan (upacara pernikahan Hindu) di Gilimanuk.
"Saat kami menikah dengan upakara pebiokaonan, MRN baru saja dilantik menjadi Perbekel (kepala desa). Kami menikah Agama di Gilimanuk dan yang memimpin upacara pebiokaonan Pemangku Pura Dalem Gilimanuk. Sekarang Mangku itu masih ada dan masih menjadi Mangku Pura Dalem," ujarnya.