Network
RINGTIMES BALI - Perayaan Idul Fitri adalah momen yang sangat dinantikan umat Islam termasuk umat Islam yang tinggal di Bali.
Meski penduduk Bali mayoritas beragama Hindu, namun toleransi umat beragama sangat baik. Hal ini terlihat saat perayaan Idul Fitri di Bali.
Salah satunya dilakukan umat Islam di desa Pegayaman, Buleleng, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari postingan yang diunggah akun Instagram @calonarang_taksu pada 12 Mei 2021.
Tak hanya di Buleleng, umat Islam di beberapa daerah di Bali seperti Karangasem, Denpasar dan Klungkung juga melaksanakan tradisi "ngejot".
Ngejot adalah tradisi Hindu Bali yaitu memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terima kasih yang biasanya dilakukan saat ada pernikahan atau hari raya Hindu.
Umat Islam di Desa Pegayaman juga melaksanakan tradisi ngejot menjelang hari Raya Idul Fitri dengan memberikan makanan dan minuman kepada tetangga, termasuk umat Hindu.
Makanan yang diberi kepada tetangga sudah dalam bentuk siap saji dan kue serta buah-buahan. Hal ini menunjukkan toleransi umat beragama yang masih terjaga dengan baik.
Baca Juga: Pemotor Terjun ke Sungai Ayung Usai Tabrak Pembatas Jalan, Ditemukan Tewas di Bawah Batu Besar
Menjelang Idul Fitri, warga Muslim akan melakukan "ngejot" atau memberikan hidangan kepada masyarakat sekitarnya, tidak peduli apapun agamanya.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak masa kerajaan di beberapa daerah di Bali yang sudah menjadi pemukiman umat muslim beratus tahun silam sejak Bali diperintah oleh Raja Dalem Ketut Ngulesir.
Umat Kampung Muslim Kepaon di Denpasar juga diketahui melaksanakan tradisi ini.
