Gempa Bumi dan Tsunami Bali Sebabkan Ribuan Korban Meninggal Dunia Sepanjang Sejarah

24 Februari 2021, 08:00 WIB
Berikut gempa bumi dan tsunami yang pernah terjadi di wilayah Bali, mengakibatkan ribuan korban meninggal dunia sepanjang sejarah /PIXABAY/Stefan Keller


RINGTIMES BALI -
Gempa bumi dan tsunami di Bali pernah menyebabkan ribuan korban meninggal dalam sejarah.

Berdasarkan catatan sejarah, wilayah Bali dan sekitarnya dikenal sebagai kawasan yang sering dilanda gempa bumi. Distribusi pusat gempa tersebar di sebelah selatan dan utara Pulau Bali, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan dan korban meninggal dunia.

Baca Juga: Elsa Bebas Dari Penjara, Siap Balas Dendam Pada Al di Sinetron Ikatan Cinta 24 Februari 2021

Dalam catatan sejarah juga dikelas akan bahwa Wilayah Bali selain rawan gempa bumi akibat aktivitas tumbukan lempeng, juga sangat rawan gempa akibat sesar aktif. Sementara itu, keberadaan zona subduksi lempeng di selatan Bali juga bertanggungjawab terhadap sejumlah gempa bumi kuat di Bali yang diantaranya diikuti tsunami.

Dilansir RINGTIMES BALI dari berbagai sumber, berikut enam gempa bumi dan tsunami yang pernah terjadi di Bali yang menyebabkan ribuan korban meninggal dalam sejarah.

Baca Juga: Tak Tahan di Penjara, Elsa Coba Ancam Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta 24 Februari 2021

Gempa Bumi Bali 1815

Dalam sejarah, Gempa bumi di Bali terjadi pada 22 November 1815 barangkali sudah hampir sirna dari ingatan masyarakat Bali.

Dalam katalog gempa bumi periode 1538-1877 yang disusun Arthur Wichman (1918), disebutkan bahwa Gempa Bali 1815 diperkirakan memiliki magnitudo M=7,0 dan diikuti tsunami. Peristiwa bencana ini mengakibatkan ribuan korban jiwa meninggal.

Gempa bumi Bali 1857

Pada 13 Mei 1857 wilayah Bali Utara kembali diguncang gempa bumi berkekuatan M=7,0. Gempa kuat dengan episenter di laut ini dilaporkan memicu tsunami yang menyebabkan sebayak 36 korban meninggal dunia.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Keluarkan Peringatan Tsunami, Gempa Bumi Pasifik Jadi Awalan

Gempa bumi Bali 1976

Gempa bumi Bali 14 Juli 1976 berkekuatan M=6,5 populer disebut sebagai Gempa Seririt. Gempa yang dipicu oleh aktivitas sesar ini menyebabkan kerusakan parah di Buleleng dan Negara.

Tercatat sebanyak 573 orang meninggal dunia di Buleleng, Jembrana, dan Tabanan. Sementara 4.000 orang lainnya luka-luka dan sekitar 450.000 orang kehilangan tempat tinggal dan tidak ada korban meninggal. Gempa bumi ini dilaporkan memicu tsunami kecil di pantai utara Bali.

Baca Juga: Jepang Bersiap Hadapi Gempa Susulan Setelah Dilanda Gempa Bumi Berkekuatan 7,3 SR

Gempa bumi Bali 1917

Gempa bumi Bali bermagnitudo 6,6 terjadi pada 21 Januari 1917. Gempa ini memiliki episenter yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali.

Gempa bumi  ini menyebabkan longsoran yang hebat di berbagai tempat di Bali. Sekitar 80% dari jumlah korban gempa diakibatkan oleh longsoran.

Dalam buku “Pura Besakih”, Fox (2010) menceritakan bahwa gempa ini menelan korban jiwa sebanyak 1.500 korban meninggal, merusak 64.000 rumah termasuk istana, 10.000 lumbung beras, dan 2.431 Pura, termasuk Pura Besakih.

Baca Juga: 3 Gempa Bumi Dahsyat di Jepang Sebabkan Ratusan Ribu Korban Meninggal Dalam Sejarah

Masyarakat Bali menjulukinya sebagai “Gejer Bali” yang artinya “Bali Berguncang”. Menurut Soloviev and Go (1974), gempa ini memicu tsunami di Klungkung dan Benoa dengan tinggi mencapai 2 m. 2.

Gempa bumi Bali 2011

Gempa bumi Bali berkekuatan M=6,8 terjadi pada 13 Oktober 2011. Episenter terletak di 143 km arah Barat Daya Nusa Dua. Gempa ini dirasakan di berbagai daerah seperti Mataram, Malang, dan Yogyakarta. Akibat gempa ini beberapa rumah di Bali mengalami kerusakan hingga tingkat sedang.

Selain di Bali, gempa bumi ini juga merusak rumah di Jember, Banyuwangi, dan Lumajang. Gempa ini melukai puluhan orang di Denpasar, Kuta, dan Nusa Dua.

Baca Juga: Selain Gempa Bumi, Jepang Pernah Dilanda Bencana Nuklir Fukushima Daiichi Terparah Sepanjang Sejarah

Gempa bumi Bali 2019

Gempa bumi di selatan Bali berkekuatan M=6,0 terjadi pada 16 Juli 2019. Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian gempa Bali akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di zona Benioff bagian atas.

Gempa bumi ini merusak: 2 gedung sekolah di Jembrana,1 rumah roboh dan 1 rumah rusak di Buleleng, Kantor DPRD Gianyar, Pura Lokanatha Lumintang di Denpasar; dan kerusakan beberapa gedung sekolah, hotel, dan fasilitas umum.

Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan 14 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=3.5 dan terkecil M=2.4.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Tags

Terkini

Terpopuler