"Sangat mudah tautan atau artikel menjadi viral di Twitter. Ini bisa kuat tetapi terkadang berbahaya, terutama jika orang belum membaca konten yang mereka sebarkan," kata Kayvon Beykpour selaku kepala produk Twitter.
Fitur ini baru terbatas dan hanya akan muncul untuk beberapa pengguna Android di Amerika Serikat.
Bulan Mei lalu, Twitter menandai dua cuitan Presiden Donald Trump yang memuat klaim tak berdasar terkait pemilu di AS.
Baca Juga: Lakukan Penerbangan di Wilayah Taiwan, Tiongkok Siap Mengutuk AS
Selain itu, Twitter juga menyembunyikan cuitan Trump dan akun resmi Gedung Putih.
Hingga saat ini, belum diketahui fitur terbaru Twitter ini apakah nantinya diluncurkan secara global.(Julkifli Sinuhaji)