Jelang Hari Raya Galungan, Berikut Makna dan Cara Membuat Penjor

- 4 Juni 2022, 12:06 WIB
Ilustrasi makna dan cara membuat penjor tradisional Bali menjelah Hari Raya Galungan.
Ilustrasi makna dan cara membuat penjor tradisional Bali menjelah Hari Raya Galungan. /instagram @mypreciouslife2019/

RINGTIMES BALI – Menjelang Hari Raya Galungan, masyarakat di Bali biasanya mulai sibuk membuat penjor yang merupakan simbol dari Naga Basuki dan memiliki arti kesejahteraan atau kemakmuran.

Penjor bagi umat Hindu di Bali dipercayai merupakan simbol gunung yang dianggap suci. Penjor biasanya dipasang setelah jam 12 siang tepat pada hari Penampahan Galungan.

Bagi masyarakat di luar Bali yang pernah berkunjung ke Bali tentunya sudah tidak asing dengan penjor.

Tiang bambu tinggi melengkung dengan hiasan janur muda tersebut, memiliki makna mendalam pada Hari Raya Galungan.

Baca Juga: PLN Bali Ingatkan Pemasangan Penjor Galungan dan Kuningan Agar Perhatikan Jarak Jaringan Listrik 

Penjor dan Hari Raya Galungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap Hari Raya Galungan yang jatuh setiap enam bulan sekali, masyarakat di Bali akan sibuk berkreasi membuat penjor sebagai sarana wajib dalam upacara di hari tersebut.

Dipasangnya penjor dimaksudkan sebagai lambang dari rasa bakti atau ucapan terima kasih umat Hindu di Bali atas segala karunia dan berkah yang telah diberikan oleh Tuhan.

Ornamen dari penjor yang dibuat melengkung dan menjuntai panjang bukan hanya sekadar hiasan biasa, namun memiliki makna mendalam bagi umat Hindu di Bali.

Bentuk penjor sendiri sengaja dibuat menjulang tinggi sebagai representasi Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para Dewa.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Gahita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x