Gus Baha: Menjaga Fitrah Kemanusiaan Itu Mendatangkan Pahala

- 26 Januari 2022, 17:43 WIB
Gus Baha: Menjaga Fitrah Kemanusiaan Itu Mendatangkan Pahala
Gus Baha: Menjaga Fitrah Kemanusiaan Itu Mendatangkan Pahala /Tangkap layar Instagram.com/@gusbahaofficial

RINGTIMES BALI – Inilah pendapat Gus Baha mengenai menjaga fitrah kemanusiaan yang mendatangkan pahala dari Allah.

Pendapat Gus Baha mengenai menjaga fitrah kemanusiaan yang mendapatkan pahala ini sangat bertolak belakang dengan pendapat orang-orang islam yang ekstrim.

Menurut orang-orang ekstrim, fitrah kemanusiaan seperti nafsu syahwat harus dihilangkan dari dalam diri manusia. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan iman. 

Baca Juga: Tahap Awal Pemilu 2024 Kick Off Juni 2022, 9 Parpol Otomatis Lolos Verifikasi Faktual

Jika ada orang yang tidak mau membuang fitrah manusia seperti nafsu syahwat, orang-orang ekstrim akan memberi label kafir dan syirik. 

Namun, pendapat ini disanggah oleh Gus Baha. Menurut Gus Baha dalam kanal YouTube Gus Baha’ Official 9.9 yang dikutip pada 26 Januari 2022, orang-orang tetap boleh memiliki fitrah kemanusiaan seperti nafsu birahi.

Yang harus dilakukan oleh beriman adalah menjaga nafsu birahi ini agar tetap dalam koridor ketaatan pada Allah.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 155, Mendiskusikan Teks Negosiasi

Misalnya dalam suatu kisah, sahabat Umar pernah ditanya. “Apakah Anda mempunyai Syahwat?” Sayidina Umar menjawab: Iya. Lalu Sayidina Umar ditanya lagi. “Apa Anda terlintas ingin berzina?” ia kembali menjawab, “Iya”.

Selanjutnya, Sayyidina Umar menjelaskan. “Saja tidak pernah berzina. Namun saya tetap senang ketika memiliki nafsu Syahwat. Biar ditulis jadi pahala karena menahan nafsu syahwat. Jika aku tidak punya nafsu syahwat, aku tidak akan punya pahala menahan nafsu syahwat,” jelas Sayyidina Umar.

Demikianlah cerita sahabat Umar yang memperoleh pahala dengan menjaga fitrah kemanusiaannya. Nafsu syahwat adalah sesuatu yang lumrah yang dimiliki manusia.

Baca Juga: Benarkah Nama Ibukota Baru Nusantara Terinspirasi Dari Ketua PKI DN AIDIT? Yuk Cek Fakta atau Hoax

Nafsu birahi adalah fitrah manusia yang datang atas kehendak Allah.

Tugas manusia bukan untuk menghilangkan nafsu syahwat. Tugas manusia adalah menjaga diri agar syahwatnya tetap terkontrol. Dengan demikian, ia akan mendapatkan pahala bersabar dan mengendalikan diri.

Begitupun dengan nafsu lain yang bersifat duniawi. Manusia boleh memilikinya, namun harus tetap dalam koridor untuk menjalankan ketaatan pada Allah.

Manusia bisa mendapatkan pahala dengan mengkontrol nafsu duniawinya untuk menjadi lebih taat. Jika mendapatkan dua pilihan sulit, memilih taat pada Allah atau taat pada hawa nafsu, orang beriman yang akan mendapatkan pahala adalah orang yang memilih taat pada Allah daripada taat pada hawa nafsunya.

Baca Juga: 5 Fakta Sosok Nyoman Nuarta, Seniman Bali Perancang Desain Final Istana Negara di Ibukota Baru Nusantara

Dengan demikian, keimanan pada Allah akan lebih tinggi bagi orang-orang yang pandai menjaga diri.

Itulah penjelasan Gus Baha mengenai pahala yang didapatkan dari menjaga nilai kemanusiaan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah