Network
RINGTIMES BALI – Dalam salah satu ceramahnya, KH. Ahmad Bahauddin atau biasa disebut dengan Gus Baha menjelaskan tentang kehidupan di alam barzah dan alam akhirat.
Gus Baha menjelaskan tentang perbedaan tentang alam barzah dan alam akhirat serta kondisi arwah orangtua yang sudah meninggal.
Dilansir dari Dakwah Digital pada 26 Januari 2022, berikut pembahasan tentang kondisi arwah orangtua kita di alam barzah.
Dalam Maqolah yang ketujuh, Sayyidina Umar ra berkata, “Lautan yang luas dan komplit itu ada empat, yaitu hawa nafsu yang menjadi lautannya dosa, yakni kecenderungan nafsu terhadap keinginan yang tidak sesuai dengan aturan syariat, maka itu hanya akan mengumpulkan dosa.”
“Hawa nafsu menjadi lautannya syahwat, yakni nafsu yang banyak memerintahkan kepada keburukan. Nafsu amarah, yakni nafsu yang condong pada kenikmatan fisik atau tubuh, maka itu hanya mengumpulkan keinginan nafsu. Nafsu amarah itu tempatnya kejelekan dan menjadi penyebab timbulnya akhlak tercela."
Baca Juga: FIFA Match Day Indonesia vs Timor Leste, dari Ketakutan Shin Tae Yong hingga Izin Penonton Ditarik
“Dan mati itu menjadi lautannya umur. Dan itu menjadi lautannya amal, seperti kata sebagian ulama: mati itu sebagai petinya amal. Dan kuburan itu menjadi lautannya penyesalan. Alam barzah sebagai pemisah antara alam dunia dan akhirat. Dan itu sebagai pengumpul beberapa macam kesusahan. Yakni orang-orang yang berharap agar kesusahan itu tidak terjadi pada dirinya.”
Gus Baha menyatakan bahwa berdasarkan penelitiannya, yang dinamakan akhirat adalah (alam) sesudah kiamat. Jika orang meninggal, maka mereka akan berada di alam barzah. Seperti kata Syekh Nawawi, “Alam barzah itu pemisah antara alam dunia dan akhirat.”
