"Kebenaran yang absolut itu adalah kebenaran yang semua orang mengakui," ujar Gus Baha.
Baca Juga: Pembatalan Dua Pertemuan G20 di Bali Gagalkan Momentum Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata
"Kita semua (apapun latar belakangnya) akan mengatakan tembok itu putih, ya memang warnanya putih, kita (mengatakan itu) tanpa presentasi dapat hadiah atau penghormatan," tambahnya.
Gus Baha menyampaikan bahwa sebuah kebenaran akan tetap menjadi kebenaran entah siapapun yang mengatakannya.
Kebenaran akan tetap menjadi kebenaran, dan tidak akan terpengaruh dengan latar belakang atau perilaku seseorang yang mengatakannya.
Baca Juga: Polsek Benoa Terapkan Aplikasi Monitoring Karantina Presisi bagi PPLN yang Datang ke Bali
Kemudian Gus Baha mengkaitkannya dengan ilmu tauhid, menurut beliau orang-orang zaman sekarang itu aneh karena masih perlu alasan untuk mengakui bahwa Allah itu Tuhan.
Padahal sudah dewasa, tapi mengatakan Allah itu Tuhan masih dengan alasan supaya sesudah mati bisa masuk surga.
"Kenapa untuk mengatakan Allah itu Tuhan kita butuh surga, memangnya kalau enggak ada surga Allah gak jadi Tuhan," ungkap Gus Baha.
Baca Juga: 5 Pemain Arema FC Positif Covid 19, Manajemen Optimis Pemain Bergejala Segera Pulih