Network
RINGTIMES BALI – Pembatalan 2 pertemuan besar yang sebelumnya dijadwalkan di Bali memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata, khususnya para pelaku usaha.
Dua rangkaian pertemuan G20 yang awalnya akan dihelat di Bali yaitu 2nd FCBD dan 1ST FCMG dari Bali ke Jakarta menjadi pukulan bagi para pelaku usaha yang sedang berusaha bangkit memulihkan ekonomi.
Sebelumnya Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran perihal pemnbatalan pelaksanaan agenda tersebut di Bali.
Baca Juga: Peringatan Dini, Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Bali 22 hingga 23 Januari 2022
Dalam surat edaran yang dirilis pada 19 Januari 2022 lalu, ditegaskan bahwa Indonesia telah terpilih menjadi host country G20 dengan rangkaian kegiatan yang dimulai dari Desember 2021 s.d November 2022.
Berdasarkan konsep awal, penyelenggaraan kegiatan tersebar di berbagai kota di daerah.
Salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan di tahun 2022 adalah kegiatan 2nd FCBD dan 1ST FCMG yang direncanakan akan dilaksanakan pada 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali.
Pihak panitia telah melaksanakan persiapan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut yang bekerjasama dengan pemangku kebijakan di Bali.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 Halaman 111 112 113, Menghitung Sebuah Tabung
Padahal stakeholder di Bali telah gencar mempersiapkan dua agenda tersebut sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Cok Ace.
