Barangkali ulama-ulama terdahulu banyak berpikir bahwa mereka selayaknya manusia biasa yang selama hidup di dunia pasti mempunyai kesalahan.
Termasuk dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup mungkin saja masih banyak melakukan kesalahan, keburukan, kecurangan, dan bahkan mungkin dosa besar yang tidak disadari.
Oleh karena itu ketika mengetahui akan meninggal, mereka justru amat senang karena dapat segera meninggalkan kehidupan yang penuh dengan keburukan.***