Gus Baha: Tradisi Sesajen Jangan Dicap Syirik dan Kafir, Para Wali Sudah Mengajarkan Sedekah kepada Tetangga

- 17 Januari 2022, 21:51 WIB
Gus Baha: Tradisi Sesajen Jangan Dicap Syirik dan Kafir, Para Wali Sudah Mengajarkan Sedekah kepada Tetangga
Gus Baha: Tradisi Sesajen Jangan Dicap Syirik dan Kafir, Para Wali Sudah Mengajarkan Sedekah kepada Tetangga /Instagram @ngaji.gusbaha

Baca Juga: 6 Weton Paling Spesial Menurut Primbon Jawa, Dapat Keistimewaan Khusus

Penyembahan terhadap berhala pada masa Nabi Ibrahim,As disebut syirik karena meminta dan memohon sesuatu kepada selain Allah SWT.

Berkaitan dengan tradisi sesajen, para wali membawa ajaran Islam ke tanah Jawa namun mereka tidak pernah sekalipun mencaci tradisi tersebut.

Menurut Gus Baha, para wali sudah mengubah niat tradisi sesajen oleh masyarakat Jawa.

Baca Juga: BRI Liga 1 Bali United vs Persita Tangerang, Link Live Streaming dan Prediksi Pemain Terlengkap

Tradisi tersebut niatnya diubah menjadi sedekah yakni membagi-bagikan makanan kepada para tetangga.

"Jadi, kultur (budaya) itu gak perlu dilawan, tetapi cukup diubah. Dari memberi demit, jadi sedekah ke tetangga," ungkap Gus Baha.

Walaupun sampai sekarang masih ada yang memegang teguh tradisi sesajen, misalnya ritual methik pari atau meletakkan sesajen di sawah.***

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah