Makna Penjor di Hari Raya Galungan, Tidak Sekedar Alat Dekorasi di Bali

- 9 November 2021, 07:08 WIB
Makna Penjor di Hari Raya Galungan di Bali dan tidak hanya sekedar sebagai alat pelangkap dekorasi.
Makna Penjor di Hari Raya Galungan di Bali dan tidak hanya sekedar sebagai alat pelangkap dekorasi. /Instagram/@umahpenjor/

RINGTIMES BALI - Umat Hindu Bali akan merayakan Galungan pada hari Rabu 10 November 2021 mendatang.

Sebelum merayakan Galungan biasanya umat Hindu di Bali mendirikan penjor yang merupakan tiang dari bambu setinggi kurang lebih 10 meter yang berbentuk melengkung dengan aneka hiasan seperti dekorasi sehingga nampak elok dipandang.

Namun tahukah kamu makna dibalik penjor Galungan? Berikut ulasannya simak di artikel selengkapnya.

Baca Juga: Makna Potong Babi di Hari Raya Penampahan Galungan bagi Umat Hindu, Lambang Rajas dan Tamas

Biasanya penjor dibuat dua hari sebelum hari raya Galungan yang melambangkan Pertiwi Bhuwana Agung dan simbol gunung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan.

Jero Mangku Suamba mengatakan penjor wajib di pasang di setiap rumah pada saat Hari Raya Galungan.

Seperti yang kita ketahui makna dari Hari Raya Galungan itu adalah kekuatan atas kemenangan dharma melawan adharma, kebaikan melawan keburukan.

Baca Juga: Jelang Galungan dan Kuningan, Pemprov Bali Gelar Pasar Rakyat hingga Minggu 7 November, Cek Lokasinya

“Apa pun kekuatan yang ada, kebenaran harus ditegakkan di bumi dengan tetap rendah hati,” ucapnya di kutip dari laman badungkab.go.id.

Dan menurutnya bukan hanya sekedar alat dekorasi saja. Makna sesungguhnya dari didirikannya bambu melengkung setinggi kurang lebih 10 meter itu dimaknai sebagai simbol dari sebuah gunung.

Untuk itulah setiap gunung di Bali ada puranya, katanya. Salah satu gunung yang memiliki pura di lerengnya adalah Gunung Agung dimana di lereng gunung terse terdapat sebuah pura bernama Besakih yang kerap dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun asing.

Baca Juga: Deretan Hari Suci Rainan Hindu November 2021, Salah Satunya Galungan dan Kuningan

Sementara di gunung Lempuyang dapat dibangun sebuah pura di puncak gunungnya karena kondisinya memungkinkan.

Namun rupanya, seiring berkembangnya zaman di era yang modern saat ini, penjor rupanya digunakan sebagai sarana dekorasi yang didesain cantik, indah dan menarik seperti di upacara perkawinan ataupun even-even lainnya.

Menurutnya penjor yang di Bali kadang dipasang di rumah umat non Hindu Bali itulah yang berfungsi sebagai dekorasi semata. Sementara di Bali penjor bermakna sangat sakral.

Baca Juga: Arti Ngaben bagi Umat Hindu di Bali, Alasan Kenapa Mayat Harus Dibakar

"Jadi Penjor di Bali berfungsi sebagai sarana perlengkapan upakara yang memiliki nilai sakral dan dalam pembuatannya harus memperhatikan unsur-unsur ataupun alat-alat yang dipakai melengkapi penjor tersebut," urainya.

Dilansir dari kanal Youtube Hindu Ensiklopedia Indonesia penjor wajib dipasang di depan pekarangan rumah, kantor atau tempat usaha di sebelah kanan pintu masuk.

Jika rumah Anda menghadap ke timur maka penjor dipasang di sebelah selatan. Penjor wajib dicabut setelah 35 hari raya

Baca Juga: Tata Cara dan Manfaat Puasa Ekadasi dalam Hindu

Berikut makna simbol penjor :

- Bambu (tiying) dibungkus ambu atau kasa : simbol kekuatan Dewa Maheswara

- Kain putih kuning : simbol kekuatan Dewa Iswara

- Sampian : simbol kekuatan Dewa Parama Siwa

- Janur : simbol kekuatan Dewa Mahadewa

- Kue berupa jaja uli dan gina : simbol kekuatan Dewa Brahma

- Kelapa : simbol kekuatan Dewa Rudra

Baca Juga: Makna Perayaan Tumpek Wariga atau Tumpek Uduh Bagi Umat Hindu Bali

- Pala bungkah, pala gantung : simbol kekuatan Dewa Wisnu

- Tebu : sebagai simbol kekuatan Dewa Sambu

- Plawa : simbol kekuatan Dewa Sangkara

- Sanggah Cucuk : simbol kekuatan Dewa Siwa

- Lamak : simbol Tribhuana

- Banten Upakara : sebagai simbol kekuatan Dewa Sadha Siwa

- Klukuh berisi pisang, tape dan jaja : simbol kekuatan Dewa Boga

- Ubag-abig : simbol Rare Angon

- Hiasan cili, gegantungan, simbol widyadari

- Tamiang, sebagai simbol penolak bala atau kejahatan.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah