Bacaan Surah Al-Falaq Ayat 1-5, Bahasa Arab, Latin Beserta Terjemahan Lengkap dengan Tafsirnya

7 April 2022, 13:37 WIB
Ilustrasi surah Al-Alaq ayat 1-5 dalam Bahasa Arab, Latin, terjemahan beserta tafsirnya, surat Falaq terdiri dari 5 ayat. /PIxabay.com/

RINGTIMES BALI – Artikel ini membahas bacaan surah Al Falaq ayat 1-5 dalam Bahasa Arab, Latin, terjemahan beserta tafsirnya.

Surat Al Falaq merupakan surah ke-113 dalam Al-Qur’an yang tergolong surat Makkiyah yang berarti diturunkan di Makkah.

Surat Al Falaq termasuk dalam surah Makkiyah yang terdiri dari 5 ayat dan merupakan surah ke-96 dalam Al-Qur’an.

Baca Juga: 8 Keutamaan Membaca Ar-Rahman, Surah Pengantinnya Al-Quran

Dikutip dari Qur’an Kemenag pada 7 April 2022, berikut merupakan isi surat Al Falaq ayat 1-5 dalam Bahasa Arab, Latin, beserta terjemahan dan tafsirnya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١

1. qul a'ụżu birabbil-falaq

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ – ٢

2. min syarri mā khalaq

Baca Juga: Sejarah Bulan Puasa Ramadhan Sejak Zaman Nabi Muhammad

Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ – ٣

wa min syarri gāsiqin iżā waqab

Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤

wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad

Artinya: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

 

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥

wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Baca Juga: Lagu Religi Versi Mash Up Andai Ku Tahu, Ungu Gandeng Raja Dangdut Rhoma Irama

Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Tafsir Ringkas Kemenag:

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan agar manusia berlindung kepada-Nya dari kejahatan tukang sihir yang meniupkan mantra-mantra dengan maksud memutuskan tali kasih sayang dan mengoyak-ngoyak ikatan persaudaraan, seperti ikatan nikah dan lain-lain.

Perbuatan sihir itu dapat mengubah kasih sayang antara dua teman yang akrab menjadi permusuhan.

Penghasut membawa berita yang tampaknya benar dan sulit dibantah, sebagaimana dilakukan oleh tukang sihir dalam usahanya memisahkan suami istri.

Baca Juga: PTM Sejak 1 April, MTs Miftahul Ulum Denpasar Ikuti Instruksi Walikota

Jumhur ulama berdasarkan hadis sahih yang menerangkan bahwa Rasulullah saw disihir oleh Labid al-A'sam.

Hal ini tidak mempengaruhi wahyu yang diturunkan Allah kepadanya, namun hanya jasmani dan perasaan yang tidak berhubungan dengan syariat.

Syekh Muhammad 'Abduh berkata, "Berkenaan dengan keterangan tersebut di atas, telah diriwayatkan hadis tentang Nabi saw yang disihir oleh Labid bin al-A'sam, yang sangat mengesankan pada pribadi Nabi, sehingga seakan-akan beliau mengerjakan sesuatu padahal beliau tidak mengerjakannya, atau mengambil sesuatu padahal beliau tidak mengambilnya. Lalu Allah memberitahukan kepadanya tentang tukang sihir itu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Halaman 289-294 Uji Kompetensi 8, Pilhan Ganda 11-20

Kemudian dikeluarkan sihir itu dalam hatinya, lalu Nabi saw menjadi sehat kembali, dan turunlah surah ini. Nabi saw kena sihir sehingga menyentuh akal yang berhubungan langsung dengan jiwa beliau, karena itu orang-orang musyrik berkata, sebagaimana firman Allah: Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir. (al-Isra'/17: 47).

Di sisi lain, yang wajib kita yakini bahwa Al-Qur'an adalah mutawatir dan menyangkal bahwa Nabi saw kena sihir, karena yang menyatakan demikian itu adalah orang-orang musyrik. Al-Qur'an mencela ucapan mereka itu.

Hadis tersebut seandainya termasuk di antara hadis-hadis sahih, tetapi tergolong hadis Ahad yang tidak cukup untuk dijadikan dasar dalam akidah.

Baca Juga: Download Lagu Kurindu Ayah – Selfi Yamma, Lengkap dengan Lirik dan Link Sekali Klik

Sedangkan kemaksuman nabi-nabi adalah merupakan akidah yang telah dipegangi dengan yakin. Terhindarnya Nabi saw dari sihir bukanlah berarti mematikan sihir secara keseluruhan.

Mungkin seseorang yang kena sihir menjadi gila akan tetapi mustahil terjadi pada Nabi saw karena Allah menjaga dan melindunginya.

Menurut 'Atha', Al-hasan, dan Jabir, Surah al-Falaq ini adalah surah Makkiyyah yang diturunkan sebelum hijrah, sedangkan yang mereka tuduhkan bahwa Nabi saw kena sihir di Medinah.

Baca Juga: Resep Membuat Kue Telur Gabus Keju yang Enak dan Gurih

Oleh karena itu, sangat lemah untuk berpegang pada hadis tersebut dan untuk menyatakannya sebagai hadis sahih. Umat Islam harus berpegang pada nas Al-Qur'an, tidak perlu berpegang kepada hadis ahad tersebut.

Wallahualam.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler